Pemkab Gelar Lokakarya Pembentukan Forum PRB
axel wiryanto
Friday, 05 January 2024 10:10 am
dibaca 93 kali

MALILI, BKM — Isu kebencanaan telah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Luwu Timur sejak beberapa tahun terakhir. Terutama saat berbagai bencana alam seperti banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor, gempa bumi kebakaran dan lain-lain yang kerap melanda wilayah Lutim.
Kondisi ini menjadikan Pemkab Lutim memandang perlu membangun sinergitas dan kerjasama, koordinasi serta berbagi peran antara stakeholder untuk bahu-membahu mengurangi resiko bencana tersebut dengan menggelar acara Lokakarya Pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Kabupaten Luwu Timur.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lutim ini, dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan, Rapiuddin Tahir mewakili Bupati Luwu Timur, yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan belum lama ini.
Dalam sambutannya Rapiuddin Tahir mengatakan penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab semua pihak, baik swasta/dunia usaha, akademisi, media maupun masyarakat.

“Pengertian ini memiliki makna bahwa setiap orang/individu ikut bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana untuk keamanan dan keselamatan dirinya, keluarganya, maupun lingkungannya sehingga upaya kesiapsiagaan merupakan faktor utama dalam menghadapi bencana,” tutur Rapiuddin.
Dia mengungkapkan, dengan terbentuknya Forum Pengurangan Risiko Bencana Lutim, diharapkan dapat meminimalisir korban, mampu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dini masyarakat, mampu membangkitkan pemangku kepentingan dalam peningkatan partisipasi demi mewujudkan Lutim yang tangguh, tanggap dan tangkas dalam menghadapi bencana.

“Semoga segala prakarsa dan upaya kita dalam meningkatkan kinerja penanggulangan bencana di Luwu Timur di Ridhoi Allah SWT sehingga dapat berjalan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh,” tandas Staf Ahli Pembangunan.
Sekretaris BPBD, Jumardin melaporkan, tujuan kegiatan ini sebagai wadah tempat berkumpulnya para pihak pemangku kepentingan, baik individu maupun lembaga yang mempunyai perhatian dan kepedulian yang sama terhadap agenda pengurangan risiko bencana.
Selain itu, kata Jumardin, juga untuk memperkuat koordinasi berbagai pemangku kepentingan dalam membangun kerjasama serta meningkatkan partisipasi para pihak dalam upaya pengurangan risiko bencana.
“Peserta pada acara ini berjumlah 50 orang dengan kolaborasi pentahelix terdiri dari unsur pemerintah perwakilan OPD, para Camat, TNI/Polri, Organisasi Vertikal, Dunia Usaha, perwakilan Tokoh masyarakat, akademisi, perwakilan media, serta beberapa organisasi di bidang kemanusiaan,” ungkapnya.
Usai pembukaan acara, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dua orang pemateri dari BPBD Provinsi Sulsel yakni Jasman Ghadi, M.Si (Tenaga Ahli Kebencanaan) dan Drs. Andi Baliraja, M.Si. (Sub Koordinator Seksi Rehabilitasi).

Setelah itu, dilanjutkan dengan pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Luwu Timur Tahun 2023. (rls)

source