Site icon ROVINDO

Pemimpin Baru Parpol Sulit Pengaruhi Pilkada

MAKASSAR, BKM — Sedikitnya ada tiga hingga lima partai politik (parpol) telah melaksanakan kegiatan seperti muktamar, kongres hingga musyawarah nasional (munas) guna mendapatkan ketua baru dan memperharui kepengurusan pada periode berikutnya. Lantas, apakah kepemimpinan atau kepengurusan yang baru di parpol itu dapat berpengaruh pada pilkada serentak di Sulawesi Selatan.
Peneliti dari lembaga PT Nurani Strategic Dr Nurmal Idrus, mengemukakan bila mungkin agak sulit untuk mengubah konstalasi karena terbatasnya sumber daya di masing-masing kandidat yang akhirnya tak diusung parpol.

“Secara umum partai politik pasti akan mengukur kemampuan bertarung kandidat yang akan dipilih untuk diusung. Dalam tataran itu, saya kira hanya dua poros ini, yaitu ASS dan DP yang bisa bertarung di pilgub Sulsel,” ujar Nurmal Idrus yang pernah tercatat sebagai Ketua KPU Makassar ini, Minggu (25/8).
Pengamat politik dari Unhas Dr Andi Haris, mengungkapkan bahwa hal ini sangat tergantung pada komunikasi politik yang dilakukan oleh calon kepala daerah dengan ketua umum parpol yang bersedia mengusungnya. “Artinya, semakin intensif komunikasi politik maka semakin besar peluang sang calon untuk direkrut untuk ikut berlaga di arena politik lokal tersebut,” ujar Andi Haris.
Akademisi Unismuh Makassar Dr Luhur A Prianto, mengemukakan bila formasi dukungan parpol akan semakin dinamis jelang pendaftaran. Penyebabnya bukan hanya faktor politik lokal, tapi juga bisa karena turbulensi politik di tingkat nasional. Pemimpin baru sangat mungkin menganulir keputusan pencalonan dari ketua umum sebelumnya.

Secara lokal, endurance atau daya tahan figur yang bersosialisasi semakin terkuras. Survei elektabilitas pun tidak meningkat. Bakal calon yang dulu bersosialisasi dengan gegap gempita, perlahan mulai senyap, lalu lenyap.
Pemenuhan syarat pada mandat surat tugas yang tidak terpenuhi membuat parpol bisa meninjau kembali surat dukungan yang telah diberikan. Pada sisi yang lain, dinamika politik nasional masa transisi pemerintahan ini juga membawa ketidakpastian baru. Ketidakpastian ini yang menurunkan ketidakpastian baru di pada arena politik pilkada.

Gelora Dukung ASS-Fatma

Seperti diketahui, pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma) dan pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) sudah sangat siap untuk bertarung pada kontestasi pemilihan gubernur Sulsel 27 November mendatang.
ASS-Fatma baru saja menerima rekomendasi atau B1.KWK dari Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Partai Gelora Anis Matta di Jakarta, Sabtu (24/8). Penyerahan dihadiri Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora Sulsel Syamsari Kitta.
Wakil Ketua Bidang Pengembangan Kepemimpinan DPN Partai Gelora Irwan ST, mengaku bahwa alasan Partai Gelora mendukung pasangan berakronim Andalan-Hati ini, mengingat kerja nyata yang telah dilakukan semasa menjabat dahulu. ASS dikenal sebagai salah satu sosok pemimpin yang berkinerja dengan sejumlah kerja nyata yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sulsel. Diantaranya pembangunan sejumlah jalan di Sulsel seperti ruas Pattalassang di Gowa dan sebagainya, penyelesaian pembangunan Masjid Kubah 99 Asmaul Husna, dan lainnya.
Sebelumnya, ASS-Fatma telah menerima rekomendasi dari Partai Demokrat, Nasdem, Hanura dan Gerindra, sementara pasangan DIA juga telah menerima rekomenasi dari PPP. Danny juga telah mengantongi rekomendasi dari PKB dan PDIP.
DIA bahkan akan menggelar deklarasi dan pengantar pendaftaran. Deklarasi dipusatkan di Plaza MNEK Pantai Losari Makassar, Kamis (29/8) pukul 16.00-18.00 Wita.

Pimpinan Parpol Baru

Tiga ketua umum parpol pengusung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel kembali terpilih, yakni Abdul Muhaimin Iskandar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Zulkifli Hasan (Zulhas) dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Bahlil Lahadalia telah terpilih mamimpin partainya masing-masing.
Bahlil terpilih pada musyawarah nasional (Munas) XI partai Golkar di JCC Jakarta, Rabu (21/8). Munas yang dihadiri 38 DPD I serta 514 DPD II Partai Golkar se-Indonesia menetapkan Bahlil sebagai formatur tunggal guna meyusun komposisi dan personalia DPP Golkar periode 2024-2029.
Muhaimin terpilih secara aklamasi dalam Sidang Pleno ke-4 Muktamar IV di Bali 24 hingga 25 Desember. Aklamasi untuk Muhaimin setelah 38 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) memintanya untuk menjabat sebagai ketua umum PKB periode 2024-2029.
Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad menyampaikan bahwa sejak awal kader PKB seluruh Indonesia solid dan menginginkan Cak Imin –panggilan akrab Abdul Muhaimin Iskandar– memimpin kembali PKB tahun mendatang.

“Dengan adanya hasil muktamar yang memberikan mandat kepada Gus Muhaimin melanjutkan kepemimpinan di PKB, kami berharap kader di Sulsel semakin solid dan memperkuat struktur akar rumpun dalam menghadapi pilkada serentak 2024,” ucap Azhar.
Menurut Azhar yang juga bakal calon wakil gubernur Sulsel ini, selain semakin solid, PKB berharap semakin kuat dan konsisten dengan praktik rahmatanlilalamin. “Akan membawa keberuntungan di pilkada 2024,” kata Azhar, Minggu (25/8).
Ketua Fraksi PKB DPRD Sulsel ini menyebutkan, kondisi saat ini dan ke depan yang dilakukan adalah fokus dalam kinerja persiapan pilkada. Termasuk sosok kuat yang nantinya akan diusung oleh PKB di Sulsel.

“Tentu dengan selesainya muktamar, kita siap baik pilgub maupun pilkada untuk menang satu tarikan napas di setiap daerah,” harap Azhar.
Disebutkan, PKB sebagai parpol milik semua golongan dan terbuka untuk kolaborasi dengan semua pihak. Selain itu, PKB tetap membuka diri mengawal aspirasi keumatan.
“PKB ke depan lebih independen dan berdiri di atas semua golongan, etnis, agama dan lainya. Itu karena komunikasi lintas berlangsung dan berjalan dengan baik,” tuturnya.
Muktamar juga menetapkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai Dewan Syura PKB periode 2024-2029. Presiden terpilih Prabowo Subianto hadir pada acara penutupan Minggu petang.
Adapun Zulhas juga tepilih secara aklamasi dalam kongres, mendapat apresiasi dari Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi. Kahfi berharap di bawah kepemimpinan Zulhas PAN kembali meraih posisi tiga besar parpol di pemilu 2029.

Kahfi turut mengucapkan selamat kepada Zulhas atas terpilihnya kembali sebagai ketua umum PAN periode 2024-2029. Keputusan aklamasi, kata dia, mencerminkan kepercayaan penuh seluruh DPW dan DPD di seluruh Indonesia terhadap kepemimpinan Zulhas.
“PAN dapat meraih posisi sebagai salah satu dari tiga besar partai politik di pemilu 2029. Kami yakin dengan strategi yang tepat dan dukungan dari seluruh kader, cita-cita ini dapat terwujud, membawa PAN ke posisi yang lebih kuat dan berpengaruh dalam perpolitikan nasional,”ujar Kahfi, Minggu (25/8).

Anggota DPR RI itu menjelaskan apa yang menjadi capaian Zulhas telah membuktikan bahwa kepemimpinannya selama ini. PAN telah memberikan kekuatan sistem dan mesin partai secara maksimal, tidak sekadar mengandalkan figur kepemimpinan yang kharismatik.
“Dengan memperkuat infrastruktur partai dan memberdayakan seluruh elemen organisasi, PAN akan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan politik ke depan,” pungkasnya.
Adapun Bahlil yang terpilih secara aklamasi menggantikan Airlangga Hartarto yang lebih dulu mengundurkan diri. (rif)

source

Exit mobile version