MENGEJAR pendidikan adalah salah satu aspek terpenting dalam sebuah kehidupan. Karena pendidikan bukan sekadar tentang belajar membaca, menulis, atau menghitung. Lebih dari itu, pendidikan adalah alat yang membentuk karakter, mengembangkan keterampilan, dan mendorong pemikiran kritis untuk membangun seorang individu yang mampu berkontribusi dan berkompetisi di tengah-tengah masyarakat untuk bisa meneruskan estafet kepemimpinan bangsa.
Pada tahun 2023, berdasarkan data yang dirilis oleh worldtop20.org, peringkat pendidikan Indonesia berada di urutan ke-67 dari total 209 negara diseluruh dunia. Artinya, Indonesia masih tertinggal oleh beberapa negara.
Saya melihat pendidikan di Indonesia menghadapi sejumlah masalah. Salah satunya adalah mahalnya biaya pendidikan membuat ribuan anak harus putus sekolah. Tentu ini menjadi sebuah problematika yang cukup serius dan harus diatasi.
Karena anak yang putus sekolah harus kehilangan cita-citanya, dan harapan untuk masa depannya akan menjadi hilang begitu saja akibat tidak melanjutkan pendidikan yang disebabkan oleh faktor biaya pendidikan yang mahal.
Walau pemerintah sudah memberikan beberapa jaminan untuk program sekolah gratis, nyatanya program tersebut belum maksimal. Sebab, survei Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data, berdasarkan Survey Ekonomi Nasional(Susenas) 2021, 76 persen keluarga mengakui anaknya putus sekolah karena alasan ekonomi.
Untuk itu saya berharap, sebagaimana dengan bunyi Pancasila yang ke lima, bahwa Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, semoga pemerintah bisa memperhatikan anak-anak yang putus sekolah. Karena mereka ini adalah aset bangsa. Mereka juga merupakan tanggung jawab, sebagaimana diatur dalam Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi: Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
Pemerintah bisa memberikan beasiswa kepada peserta didik secara tepat dan tidak salah sasaran. Karena kebanyakan yang terjadi di lapangan banyak anak-anak yang seharusnya tidak menerima bantuan namun mereka yang mendapatkannya. Selain itu, penting untuk pemerataan akses pendidikan dan juga fasilitas pendidikan terutama di daerah terpencil. (jar)