Site icon ROVINDO

Pemandu Wisata Harus Paham Historis Daerahnya

GOWA, BKM — Keunikan sebuah daerah dan historisnya kerap menjadi penarik wisatawan berkunjung ke daerah tersebut. Namun terkadang segala keunikan dan potensi sebuah daerah wisata kadang pula tidak diketahui sehingga terkadang wisatawan menjadi malas untuk berkunjung.
Disinilah peran seorang pemandu wisata atau guide. Karena pemandu wisata lah yang menjadi pintu utama wisatawan memperlihatkan ketertarikannya pada obyek wisata sebuah daerah. Karena itu, sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Gowa dalam mendorong kualitas destinasi wisata yang ada di wilayahnya, maka dilakukanlah penguatan peran pemandu wisata yang ada di daerah wisata tersebut.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gowa pun telah mempersiapkan berbagai upaya. Salah satunya dengan melatih pelaku usaha wisata buatan untuk bisa menjadi pemandu wisata yang profesional. Pelatihan Pemandu Wisata Recreation/Theme Park ini digelar di Hotel Aryaduta Makassar, Rabu (19/10).
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Gowa, Tenriwati Tahri, mengatakan, pelatihan ini menyasar pelaku atau pengelola wisata buatan (tempat rekreasi) untuk memberikan pengetahuan bagaimana pemandu dapat profesional saat memberikan informasi kepada wisatawan atau pengunjung yang datang ke wilayahnya.
”Pemandu wisata harus paham dan mengetahui detil apa-apa yang menjadi poin penting dalam memandu wisatawan serta historis daerahnya. Apalagi, jika pengunjung tersebut berasal dari luar daerah. Tujuannya agar wisatawan bisa mendapatkan pengetahuan di lokasi wisata yang didatanginya,” kata Tenriwati.
Pelatihan yang berlangsung hingga Sabtu (22/10) ini diikuti sekitar 40 orang pemandu lokal yang merupakan pengelola desa wisata buatan. ”Kami berharap pelaku usaha wisata maupun pengelola wisata bisa mengimplementasikannya dengan baik. Sehingga destinasi wisata mereka menjadi pilihan wisatawan ke depan,” kata mantan Kabag Humas Setkab Gowa ini.

The post Pemandu Wisata Harus Paham Historis Daerahnya appeared first on Berita Kota Makassar.

source

Exit mobile version