MAKASSAR, BKM– Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan, Ikbal Ismail menyebut per 28 Februari 2025 pelunasan jemaah haji Sulsel sudah mencapai 71 persen. Sementara tahap satu ini pembayarannya hingga 14 Maret 2025.
“Kami menargetkan sebelum penutupan tahap pertama itu 14 Maret sudah mencapai 90 persen,” kata Ikbal, Minggu (2/3).
Dia bilang, beberapa jemaah sudah melaporkan akan tidak berangkat, sehingga target Kemenag Sulsel pelunasannya tidak 100 persen. Ikbal menyampaikan, adapun alasan beberapa jemaah menunda keberangkatannya, yakni menunggu keluarga, sakit, hingga belum sanggup melunasi biaya haji.
Meski begitu, ia belum bisa memastikan berapa jemaah yang menunda keberangkatannya.
“Ada yang sakit, ada menunggu keluarga, ada juga dananya belum cukup. Kalau dia menunda otomatis prioritas tahun selanjutnya. Kita tunggu dulu lah (jumlahnya), kan masih berproses. Tapi jumlahnya sudah lumayan,” terangnya.
“Nama penggantinya belum, kan kotak kosong kan. Nah tahap dua baru kita isi dengan pertama pendamping lansia, penggabungan mahram dan juga cadangan,” tambahnya.
Tahap dua itu akan dibuka pada 25 Maret hingga 17 April 2025, Ikbal mengimbau agar jemaah haji yang belum melunasi biaya hajinya diharapkan untuk segera memproses pembayarannya.
“Jika tidak, resikonya jemaah tersebut akan masuk cadangan prioritas di tahun 2026. Jika Bipih ini dikurangi dengan setoran awal, maka yang dibayarkan jemaah adalah kurang lebih 32 juta rupiah. Itu juga nanti pada saat jelang keberangkatan di Asrama Haji akan mendapat living cost sebesar Rp3 jutaan,” kunci Ikbal.
Diketahui, Bipih Embarkasi Makassar 1446 H / 2025 M sebesar Rp 57.670.921, dimana besaran Bipih ini dipergunakan untuk biaya penerbangan haji, sebagian biaya akomodasi di Makkah, dan sebagian biaya akomodasi di Madinah, biaya hidup (living cost). (jun)