Pelaku UMKM Harus Miliki Ilmu Manajemen dan Pemasaran

GOWA, BKM — Sedikitnya 35 UMKM (usaha mikro kecil menengah) di Kabupaten Gowa mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) kapasitas, kompetensi SDM serta kewirausahaan. Diklat ini diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gowa.
Kegiatan peningkatan pemahaman dan pengetahuan UMKM ini berlangsung sehari di Resto dan Fishing Dewi Sri, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Selasa siang (2/7).
Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Gowa, Mahmuddin, saat membuka kegiatan tersebut, mengatakan, dunia usaha itu mudah tapi sulit. Artinya, mudah membuat usaha tapi sangat sulit untuk mengembangkannya.

Terkadang, seorang pengusaha kecil mampu membuka usaha. Bulan pertama produksi masih bagus. Begitu masuk bulan kedua ketiga dan seterusnya mulai kerepotan permodalan.
Karena itu, kata Mahmuddin, seorang pelaku usaha khususnya UMKM harus memahami betul apa itu UMKM, apa usaha yang digelutinya, bagaimana pengembangannya, bagaimana cara pemasaran yang baik dan cara mengelola atau manajemennya.

”Disitulah benturan dan tantangannya kerap dihadapi dalam mengembangkan usaha. Mudah dapat modal misalnya, namun sulit di pemasaran. Maka pasti akan keteteran hingga akhirnya tutup usaha dan terjerat utang modal usaha. Karena itu, melalui pelatihan ini, kita berharap para UMKM paham alurnya, paham manajerial usaha dan pemasarannya,” kata Mahmuddin.
Dikatakan Kadis Koperasi dan UKM Gowa, manajemen pemasaran UMKM itu memiliki empat strategi penting yakni strategi harga, strategi tempat, strategi produk dan strategi promosi.
”Keempat strategi ini sangat penting dimiliki seorang pelaku UMKM. Kendala dan tantangan adalah aspek penting dalam pengembangan manajemen UKM dan manajemen SDM. Karena itu, agar bisa terpenuhi ini semua maka pelaku UMKM perlu memiliki kapasitas dan kompetensi SDM dan kewirausahaan melalui pendidikan dan pelatihan ini,” tambah Mahmuddin.
Disebutkan, salah satu unsur penting dalam usaha adalah manajemen. Manajemen itu merupakan serangkaian kegiatan dalam suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan pengawasan.

”UMKM adalah usaha produktif yang memiliki peran baik dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro,” jelas Mahmudin yang turut menyampaikan materi terkait manajemen dan peningkatan SDM bagi UMKM.
”Saya berharap, melalui kegiatan ini mampu memberikan gambaran kepada UMKM pentingnya peningkatan dan pemahaman SDM sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas penerapan teknologi serta transformasi digital,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan dan Pengembangan UMKM Ummy Amriani, mengatakan, dalam kegiatan ini, para UMKM diharapkan memahami dan mengerti pentingnya SDM melalui wawasan kreativitas pengetahuan dan inovasi sehingga suatu usaha mampu berkembang dan memiliki kualitas.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kabid Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi, Halim Kilo, Kabid Pembiayaan dan Simpan Pinjam, Abdul Haris, serta sejumlah pengurus Dharma Wanita Persatuan Unit Dinas Koperasi dan UKM Gowa. (sar)

source