MAKASSAR, BKM — Terkait rencana pengelolaan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Losari oleh PDAM, Dewan Pengawas PDAM Prof Aminuddin Ilmar menegaskan, pihaknya mengembalikan kepada direksi untuk mengkaji kembali apakah dalam pelaksanaan tidak memberi beban kerugian pada perusahaan.
Dia mengatakan, saat ini perusahaan sudah terbebas dari utang. Selain itu, juga sudah menghasilkan laba bersih. Bahkan perusahaan juga sudah menyisihkan dana cadangan dan memberi kontribusi pada Pendataan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar.
Sementara itu, Direktur Air Limbah PDAM Makassar Ayman Adnan menjelaskan setelah melakukan perhitungan, pengelolaan IPAL Losari memang membutuhkan subsidi sebesar Rp7 miliar di tahun pertama. Kata dia, di mana pun, semua operator IPAL pasti awalnya disubsidi dulu sebelum akhirnya mandiri.
Pihaknya pun berinisiatif untuk mengambil langkah atau kebijakan bagaimana bisa memperkecil subsidi pemerintah. Salah satu agenda yang direncanakan adalah berinisiatif agar PDAM juga mengelola layanan lumpur tinja terjadwal.
Menurut Ayman, jika PDAM mengelola layanan lumpur tinja terjadwal, akan ada pendapatan yang dihasilkan dari situ yang bisa digunakan untuk mengurangi jumlah subsidi dari pemerintah.
“Itulah kenapa kami di Pengelola Air Limbah (PAL) Perumda Air minum berinisiatif agar juga mengelola Layanan Lumpur Tinja Terjadwal, agar pendapatan dari situ bisa mengurangi jumlah subsidi dari Pemerintah,” ungkap Ayman, Kamis (15/6).
Dikemukakan, siapapun yang menjadi pengelola IPAL Losari, pemerintah memang harus menyiapkan pos anggaran untuk itu. “Kami yakin Pemerintah Kota Makassar sejak awal sudah memperhitungkan ini sebelum menerima bantuan pembangunan IPAL Losari. Kita harus sepaham bahwa pengelolaan limbah orientasinya bukan hanya bisnis, tapi lebih ke peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” tuturnya.
Ke depan, semua daerah pasti akan mengelola limbahnya.
The post PDAM akan Kelola Layanan Lumpur Tinja Terjadwal appeared first on Berita Kota Makassar.
