MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kota Makassar berhasil meraih Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp1,35 triliun tahun lalu.
PAD tersebut bersumber dari pajak dan retribusi daerah. Khusus untuk pajak saja, PAD yang berhasil dicapai sebesar Rp1,170 triliun, sementara sisanya dari retribusi daerah.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Makassar, Firman Hamid Pagarra menjelaskan ada 11 jenis pajak yang menjadi sumber PAD di Makassar.
Dari 11 jenis pajak tersebut, tiga diantaranya yang mencapai target lebih 100 persen.
“Alhamdulillah ada tiga jenis pajak yang mencapai 100 persen. Yakni
pajak air bawah tanah, pajak restoran, dan pajak penerangan jalan,” ungkap Firman.
Namun sayang, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun lalu tidak mencapai target sesuai yang diharapkan.
Menurut Firman, hingga mendekati pengujung tahun, PBB yang berhasil dicapai hanya sekitar 93 persen.
“Dari target Rp230 miliar, yang tercapai hanya sekitar Rp214 miliar,” ungkapnya.
Sejumlah kendala menyebabkan PBB tidak capai target. Diantaranya, adanya piutang PBB yang belum terbayarkan selama beberapa tahun.
“Itu sekarang bertambah terus dan untuk yang belum membayar itu akan ada diberikan teguran. Mereka itu sebenarnya sangat rugi kenapa? Karena itu terhitung setiap hari, bertambah bulan, bertambah tahun, dan akan besar biaya pembengkakan dibayarkan PBB nya,” ungkapnya.
Namun secara umum, kata Firman, pendapatan yang diperoleh dari sektor pajak tahun 2022 lalu menggembirakan karena menembus angka tertinggi dibanding sebelum covid-19 pada tahun 2019 lalu.
“Sebelum covid pajak daerah itu Rp1,060 triliun.
Tahun ini, Pemkot Makassar menargetkan PAD bisa menembus angka Rp1,8 triliun. (rhm)
The post PBB Tak Capai Target, Tiga Pajak Tembus 100 Persen appeared first on Berita Kota Makassar.
