Site icon ROVINDO

Pantau Stok dan Harga, TPID Gowa Sasar Pasar dan Minimarket

GOWA, BKM — Bulan Ramadan bulan yang dinanti masyarakat muslim di dunia. Seperti halnya di Kabupaten Gowa. Aksi masyarakat menyambut bulan suci Ramadan ini cukup seru. Belanja kebutuhan pokok pun tak terkendali.
Karena itu jelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah ini, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Gowa turun langsung ke pasar - pasar dan minimarket yang ada di Gowa untuk memantau kondisi harga dan stok bahan kebutuhan pokok.
Sejumlah pasar yang dikunjungi, antara lain Pasar Minasa Maupa, Pasar Sentral Sungguminasa, Pasar Bu’rung-Bu’rung Pattallassang serta beberapa minimarket dan distributor. Aktivitas survei harga dan stok ini dilakukan TPID pada Kamis (7/3).

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa Amri Jaya mengatakan dari hasil pemantauan saat ini terdapat kenaikan harga pada beberapa bahan pokok. Namun hal tersebut masih dalam tahap normal karena naiknya masih dibawah 10 persen.
”Memang ada kenaikan harga. Namun masih wajar. Karena tidak signifikan atau masih di bawah 10 persen. Misalnya yang naik beras, ayam potong, daging sapi, cabai rawit, cabai keriting, dan telur. Semua ini masih normal. Kenaikannya rerata hanya Rp5.000,” papar Amri.
Terkait ketersediaan stok, khususnya komoditas beras, kata Amri, dapat dipastikan akan cukup hingga lima bulan ke depan berdasarkan laporan dari Perum Bulog. Begitu halnya LPG yang cukup aman dan belum terjadi kenaikan harga.
”Kalau soal beras disebut langka, kayaknya di Gowa tidak. Alhamdulillah di Gowa itu aman. Terlebih akhir bulan Maret sampai April nanti akan ada panen raya. Sehingga stok beras kita pasti cukup,” jelasnya.

Sebelumnya, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dalam High Level Meeting, memerintahkan langsung SKPD terkait yang masuk dalam TPID agar segera melakukan pemantauan pasar agar ketersediaan dan harga kebutuhan pokok saat Ramadhan nanti mampu dijangkau masyarakat.
Dikatakan Adnan, tidak hanya ketersediaan bahan pokok. Namun salah satu hal yang penting yakni tidak adanya kenaikan signifikan. Sehingga dirinya menegaskan jika ada permainan oleh distributor maka akan ditindak tegas.
”Bukan hanya berbicara ketersediaan. Tapi kita juga harus memastikan harganya terjangkau sesuai harga eceran terbatas yang sudah ditetapkan pemerintah. Selama kenaikannya hanya 10 persen tidak masalah. Tapi kalau kenaikannya sudah berkali-kali lipat akan dilakukan intervensi dan apabila ada yang melakukan permainan, maka Polres dan Kejaksaan akan tegas, tidak ada lagi diskusi yang harus dilakukan tapi langsung penegakan hukum,” tegasnya.
Selain pemantauan pasar, Pemkab Gowa juga melaksanakan Pasar Pangan Murah di dua tempat, yakni di pekarangan kantor Dinas Tanaman Pangan pada 6-7 Maret 2024 dan di pekarangan Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa.
Pada pasar murah tersebut dilakukan sebagai upaya pengendalian inflasi jelang Ramadan. Harga jualnya pun sedikit lebih murah dari harga pasar. (sar)

source

Exit mobile version