Pantas Razia Anjal Selalu Bocor

MAKASSAR, BKM — Seorang tenaga kebersihan di Kecamatan Biringkanaya menjadi ‘’mata-mata’ atau informan bagi anak jalan (anjal) yang kerap beroperasi di kawasan Simpang Lima Mandai. Hal itu terungkap saat rapat koordinasi penanganan anak jalanan, gelandangan, pengemis hingga pengamen di kawasan Simpang Lima yang digelar di Ruang Sipakalebbi kantor Wali Kota Makassar, Rabu (23/10). Rakor dipimpin Kepala Dinas Sosial Sulsel Abdul Malik Faisal.

Camat Biringkanaya Juliaman mengatakan tenaga kebersihan yang berstatus Laskar Pelangi itu merupakan suami dari seorang koordinator anak jalanan yang beroperasi di kawasan Simpang Lima Bandara. Jadi, ketika akan digelar razia anjal gepeng, informasi selalu bocor.

“Kebetulan koordinator anak jalanan merupakan istri dari petugas kebersihan di Kecamatan Biringkanaya,” ungkap Juliaman kepada BKM.
Mantan Camaf Mariso itu mengatakan, pihaknya sudah menegur dan melakukan pembinaan terhadap yang bersangkutan. “Mereka sudah berjanji untuk tidak melakukan. Apalagi menurunkan anak-anak di bawah umur untuk meminta minta di lampu merah bandara,” kata Juliaman.

Menurutnya, informasi awal diperoleh dari Satpol PP Provinsi Sulsel yang melakukan penelusuran terhadap kordinator anak jalanan ini. “Dan informasi inilah yang kami tindak lanjuti. Setelah itu kami secara rutin melakukan penertiban, baik siang maupun malam,” tambahnya.

Sementara itu, Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis, mengatakan permasalahan sosial seperti anak jalanan, pengamen dan gepeng harus ditangani secara terpadu untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi masyarakat. Menurut Arwin, diperlukan langkah konkret dan strategis untuk menuntaskan masalah ini mulai dari hulu hingga hilir, guna memastikan penyelesaian yang berkelanjutan dan efektif.
“Kita harus memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil dapat mencegah munculnya masalah serupa di masa depan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel Abdul Malik Faisal mengatakan penanganan anjal gepeng harus dilakukan dari hulu ke hilir. Karena itu, pihaknya berkomitmen menggandeng seluruh stakeholder terkait untuk ‘mengeroyok’ persoalan ini.

Dia pun mempersiapkan skenario penanganan anjal gepeng khususnya di kawasan Simpang Lima Bandara. “Kita mencoba membuat inovasi atau strategi bagaimana menangani masalah anjal gepeng di Simpang Lima,” ungkap Malik.

“Kita tangani pelan-pelan. Kita sama-sama secara terpadu melibatkan, baik itu pemerintah daerah Maros, Makassar dan provinsi. Termasuk instansi vertikal, Kementerian Sosial, kemudian Angkasa Pura, dan otoritas bandara,” kata lelaki yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel itu.
Dibentuk pula tim terpadu, ada yang khusus menangani anjal di jalan, dan ada juga tim khusus menangani pemberdayaan anjal gepeng. Selain itu, akan dibuatkan posko terpadu di kawasan Simpang Lima Bandara yang akan memantau dan menertibkan aktivitas anjal gepeng di kawasan tersebut.

“Jadi kita akan uji coba selamat tiga bulan. Oktober hingga Desember. Puncak keramaian anjal gepeng itu di Desember,” tandas Malik. (rhm)

source

Leave a Reply