MAKASSAR, BKM — Penyaluran kredit dari lembaga perbankan di Sulawesi Selatan sepanjang tahun 2022 atau hingga bulan April, menunjukkan pertumbuhan cukup signifikan. Misal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga April 2022 telah mencapai Rp20,46 triliun atau tumbuh 10,96 persen secara year on year (yoy).
Pertumbuhan positif juga diperlihatkan pada penyaluran kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jika dibulan April 2021 jumlahnya sebesarnya Rp41,49 triliun, maka di April 2022 ini Rp51,80 triliun.
Begitu pula dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga kuartal pertama atau hingga April 2022 mencapai Rp6,39 triliun atau 36,06 persen jika dibandingkan pencapaian selama tahun 2021 atau periode Januari hingga Desember sebesar Rp15,78 triliun.
Realisasi KUR untuk UMKM Sulsel hingga April 2022 mencapai Rp6,39 triliun. Adapun target penyaluran KUR pada tahun ini sebanyak Rp16,68 triliun. Kami optimistis bisa merealisasikan hingga akhir tahun,” ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Wilayah 6 Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua), Darwisman pada Journalist Update kinerja perbankan di Sulawesi Selatan untuk kuartal pertama tahun 2022.
Adapun kinerja perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan pada April 2022 mengalami pertumbuhan positif secara year on year baik untuk aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan kredit. ”Untuk aset mencapai Rp166,51 triliun atau tumbuh 6,09 persen, DPK Rp113,87 triliun atau tumbuh 5,50 persen, dan kredit Rp131,85 triliun atau tumbuh 4,97 persen. Terus terang, saya sangat bangga melihat perkembangan kinerja perbankan di daerah ini. Meski kondisi perekonomian belum begitu pulih, tapi kinerja yang ditunjukkan terutama dalam penyaluran kredit khususnya kredit kepada UMKM lebih meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Darwisman.
Darwisman menambahkan, untuk penyaluran kredit perbankan di Sulawesi Selatan, terbesar ditempati Kota Makassar sebesar Rp70,74 triliun, disusul Parepare Rp7,44 triliun, Palopo Rp5,39 triliun, Bone Rp4,13 trilun, dan Wajo Rp3,68 triliun.
Sedangkan untuk Non Performing Loan (NPL) atau risiko kredit, tertinggi terdapat di Parepare yang 5,33 persen disusul Makassar 4,61 persen, Takalar 3,14 persen, Sidrap 3,04 persen, dan Wajo 2,99 persen.
The post OJK Puji Pertumbuhan Kinerja Perbankan di Sulsel appeared first on Berita Kota Makassar.