Nanda Maharani Kolaborasi Disparpora Maros Tampil Memukau
axel wiryanto
Wednesday, 03 April 2024 17:26 pm
dibaca 91 kali

JAKARTA, BKM — Karya busana bertemakan “Metamorfosa” oleh Nanda Maharani berkolaborasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Maros tampil memukau dan mendapatkan perhatian khusus pengunjung Indonesia Fashion Week (IFW) 2024.

Ajang fesyen terbesar di Indonesia yang diikuti ratusan perancang busana nasional itu dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, 27-31 Maret 2024.

Nanda Maharani yang menampilkan karya Metamorfosa ternyata memiliki pesan khusus terhadap busana khas Kabupaten Maros yang bisa dikenakan untuk aktivitas sehari-hari.

“Maros memiliki keunikan alam yang sangat cantik.

Hal ini harus diketahui secara luas, khususnya di dunia fashion,” ujar Nanda.

Selain itu, Nanda juga mengajak generasi milenial hingga Gen Z untuk ikut dalam mempromosikan dan menjaga kebudayaan Maros melalui busana yang dapat dikenakan dalam aktivitas setiap hari.

“Semoga desain yang saya tampilkan bisa memberikan inspirasi buat generasi milenial, Gen Z untuk bisa mencintai budayanya sendiri.

Saya menghadirkan wastra nusantara untuk bisa dijadikan pakaian keseharian yang dapat diterima untuk beraktivitas sehari-hari,” jelas nanda yang juga mentor muda besutan Defrico Audy.

Karier Nanda Maharani sendiri terbilang cukup berkembang pesat kendati baru menekuni dunia fashion dari 2021. Terhitung sejak 2021 lalu, Nanda yang juga alumni Design School Esmod Jakarta itu ternyata telah mengoleksi sebanyak 300 tema desain busana.

Sejumlah mahakarya itulah yang membuat Disparpora Maros memberikan kepercayaan kepada Nanda Maharani untuk ikut andil mempromosikan busana dengan ciri khas Maros ke ajang IFW 2024.

“Saya senang mendapat kehormatan dari Disparpora Maros untuk tampil di IFW 2024. Kesempatan ini saya gunakan sebaik mungkin untuk bisa memajukan wastra nusantara dengan sentuhan kebudayaan khas Sulawesi Selatan,” ungkap Nanda.

Sementara Bupati Maros Dr Chaidir Syam, mengatakan keikutsertaan Pemkab Maros dalam ajang IFW merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mempromosikan lebih jauh ciri khas budaya dan pariwisata Kabupaten Maros secara masif.

“Alhamdulillah, ini merupakan komitmen kami bersama wabup untuk terus mempromosikan ciri khas budaya dan pariwisata yang kita miliki untuk lebih dikenal lagi dalam ajang nasional dan internasional Indonesia Fashion Week,” ujarnya melalui rilis, Selasa (2/4).

Chaidir Syam juga mengungkapkan jika kolaborasi perancang busana muda Nanda Maharani menjadi satu hal yang berbeda. Karena ia mengaku dalam hal promosi serta konsep, para pemuda lebih cepat paham dan masif dalam bidang yang diseriusinnya.

“Kita salut akhirnya Pemkab Maros untuk pertama kalinya mengikuti ajang IFW yang bergengsi ini bersama perancang busana milenial. Ini prosesnya cukup panjang, karena adik kita Nanda ini betul-betul turun langsung melakukan riset terkait apa yang akan diangkat di IFW,” jelasnya.

“Ini sudah melewati proses yang matang.

Dengan tim yang andal mereka melakukan observasi dan riset terhadap budaya dan pariwisata kita dan bisa dituangkan dalam mahakarya busana yang cukup out of the box,” kata Chaidir.

Chaidir menambahkan bahwa pengangkatan tema Metamorfosa sudah pas dengan kondisi Kabupaten Maros yang terus fokus dalam melakukan pengembangan pariwisata dan budaya.

“Inilah yang namanya kolaborasi. Semua pihak ikut andil dalam bidangnya masing-masing. Ini pertama kalinya kita angkat budaya dan pariwisata kita melalui fashion.

Alhamdulillah kita melihat pengunjung sangat antusias melihat karya busana dengan tema Rammang-rammang, Leang-leang dan Bantimurung,” pungkasnya. (ari/c)

source