MAROS, BKM–Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Provinsi Sulsel, Muzayyin Arif mengungkapkan kebahagiaannya melihat peresmian asrama santri Pondok Pesantren DDI Cambalagi di Kabupaten Maros, Kamis (30/6).
Selain karena tuntas dalam waktu cepat, yang meresmikan adalah tokoh utama DDI yang juga Pimpinan Ponpes DDI Mangkoso, AGH Prof Farid Wajdi.
“Ini komitmen saya membantu pondok pesantren, dari sini kita berharap lahir generasi-generasi andal berakhlakul-karimah,” ucapnya.
Muzayyin menambahkan lagi, sebagai seorang santri yang kini menjadi unsur pimpinan DPRD Provinsi, ia selalu merasa berkewajiban ikut membantu membesarkan pesantren.
“Saya dari pesantren. Kakek dan bapak saya pimpinan pesantren. Makanya dalam pengabdian saya sebagai legislator, pesantren selalu menjadi prioritas,”jelasnya.
Mengenai historinya dengan DDI, Muzayyin menceritakan bahwa ijazah SMA-nya diterbitkan oleh DDI Aliritengae Kabupaten Maros. Sebab, ia menempuh pendidikan menengah atasnya dengan mondok di pesantren.
Makanya, lanjut magister dari Universitas Islam Jakarta itu, begitu mendapat informasi DDI Cambalagi membutuhkan bangunan asrama, ia mulai mengupayakannya di provinsi. Hingga pada awal 2022 dipastikan rencana pembangunan asrama tersebut mendapat kucuran anggaran Rp400 juta dari Pemprov Sulsel.
Hari ini asrama sudah diresmikan, bersamaan dengan penamatan santri DDI Cambalagi. Kepala Kemenag Maros, Abdul Hafid M Talla dan beberapa tokoh organisasi Islam di Maros tampak menghadiri acara.
AGH Farid pun mengungkapkan rasa syukurnya atas bertambahnya sarana representatif bagi santri. Ia menyebut bantuan dari Pemprov Sulsel melalui program aspirasi Muzayyin Arif itu akan sangat bermanfaat. (rif)
The post Muzayyin: Asrama Santri DDI Cambalagi Sudah Bisa Dimanfaatkan appeared first on Berita Kota Makassar.