Site icon ROVINDO

Misteri Kematian Tak Wajar di RS Dadi Makassar, Keluarga Curigai Tindak Penganiayaan

MAKASSAR, BKM — Seorang pasien rumah sakit berinisial SA menjemput ajal dengan cara diduga tak wajar. Kematian pria berusia 42 tahun itu mengundang kecurigaan dari pihak keluarga.
Kejadian bermula saat SA dibawa ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Makassar guna mendapatkan perawatan pada hari Jumat (18/10) pukul 12.00 Wita.

Namun, alih-alih mendapatkan perawatan, Aswan selaku keluarga korban mendapatkan informasi bahwa pamannya justru meregang nyawa pada hari itu juga sekitar pukul 21.00 Wita.

“Saya dapat informasi terkait meninggalnya keluarga saya bukan dari pihak RS Dadi, tapi dari sepupu saya bahwa sekitar pukul 22.00 om saya meninggal di RS Dadi pukul 21.00,” kata Aswan saat dikonfirmasi.

Aswan membeberkan bahwa setelah mendengar informasi tersebut ia cukup terkejut dan tidak percaya. Sebab setelah mengantar, pamannya masih dalam kondisi baik-baik saja dan dalam keadaan sehat.

Ia pun langsung bergegas ke RS Dadi untuk melihat sang paman. Namun setelah sampai ia sangat dibuat terkejut. Sebab di tubuhnya terdapat beberapa luka lebam. Salah satunya bekas jeratan tali di lehernya.

“Pada saat tiba di RS untuk lihat jenazah om, saya melihat ada beberapa luka di bagian tubuhnya. Yang pertama ada luka sobek di atas alis sebelah kiri, luka sobek di bawah pelipis mata sebelah kiri, dan bekas tali jeratan di leher merah hingga lebam,” bebernya.

Aswan menduga bahwa almarhum dianiaya hingga akhirnya meregang nyawa. Untuk itu ia pun bersama keluarga menempuh jalur hukum dan sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Makassar.

“Iya, bagi saya om saya meninggal tidak wajar dan ada bukti hasil penganiayaan. Begitu banyak bekas luka di bagian tubuhnya,”sambungnya.

Kejadian itu pun telah dilaporkan ke Polrestabes Makassar dengan bukti Laporan Polisi Nomor: LP/B/1966/X/2024/SPKT/POLRESTABES MAKASSAR/POLDA SULAWESI SELATAN. Laporan polisi itu dilakukan pihak keluarga korban pada, Sabtu, 19 Oktober 2024 pukul 03.20 Wita.

Pihak keluarga mengadukan dugaan tindak pidana pengeroyokan yang terjadi di RSKD Dadi, Jalan Lanto Dg Pasewang, Makassar.
Pihak RSKD Dadi yang dikonfirmasi, belum bisa memastikan apakah luka-luka yang terdapat di tubuh korban menjadi penyebab utama kematiannya. Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Humas RSKD Dadi Makassar Sukirman, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi saat SA sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Pada hari Jumat, sekitar pukul 16.00 Wita, SA yang awalnya tenang tetiba berubah menjadi gelisah. Ia bahkan terlibat perkelahian dengan pasien lain.

“Sekitar pukul 16.00 Wita, Jumat itu. Pasien awalnya terlihat tenang, namun tiba-tiba menjadi gelisah yang mengakibatkan terjadinya perkelahian (antarpasien),” terang Sukirman, Senin (21/10).

Merespons keributan yang terjadi, dua petugas penjaga langsung mengamankan SA menggunakan metode restrain. Hal itu sesuai aturan yang berlaku dalam penanganan pasien dengan gangguan jiwa.

Restrain adalah tindakan yang dilakukan untuk membatasi gerakan seseorang dengan alat mekanis atau manual, guna mencegah bahaya serta mengendalikan perilaku pasien yang tak terkendali.

“Demi menjaga keselamatan pasien dan petugas, pasien (SA) kemudian direstrain sesuai dengan prosedur standar dalam kasus seperti ini. Namun, pada pukul 21.00 Wita, pasien ditemukan telah meninggal dunia,” ujarnya.

Saat ini, dua petugas yang terlibat dalam penanganan SA sedang diperiksa oleh pihak kepolisian di Polrestabes Makassar.

“Penyebab kematian masih dalam penyelidikan pihak polisi. Kami bekerja sama penuh dengan pihak berwenang untuk menjelaskan semua rincian yang terjadi. Dua staf kami yang bertugas pada malam itu saat ini berada di kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut,” terangnya.

Kapolsek Mamajang Kompol Arifuddin, membenarkan adanya laporan tersebut. Menurutnya, laporan sudah diterima dan ditindaklanjuti oleh Polrestabes Makassar.

“Laporan korban sudah masuk di Polrestabes Makassar,” kata Arifuddin, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Ujung Tanah Polres Pelabuhan Makassar.

Di bagian lain, Kabid Humas RSKD Dadi Sukirman, mengatakan bahwa pihak penyidik Polrestabes Makassar sudah mengantongi kronologi kejadian.

Pemeriksaan terhadap saksi-saksi dilakukan secara intensif hingga larut malam.

“Kami masih menunggu kesimpulan dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian,” ujarnya. (jar-jun)

source

Exit mobile version