Masuk Kawasan Berbahaya, Pemcam Ujung Tanah Tertibkan 46 Bangunan Samping Pertamina Jalan Sabutung
axel wiryanto
Tuesday, 04 June 2024 05:08 am
dibaca 123 kali

MAKASSAR, BKM — Sekitar 46 bangunan samping Pertamina Jalan Sabutung, ditertibkan Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Ujung Tanah. Pasalnya, bangunan tersebut berada atau masuk dalam kawasan berbahaya. Dimana, tempat itu merupakan lokasi arus distribusi bahan bakar.
Camat Ujung Tanah, Amanda Syahwaldi, menyampaikan, pihaknya telah melakukan sosialisasi penertiban ke penghuni bangunan samping Pertamina. Berdasarkan data, ada sekira 40-an bangunan berdiri tepat di tembok Depo Pertamina. Selain itu, ada sekitar 20-an bangunan di Jalan Kalimantan.
Manda, sapaan akrab Amanda Syahwaldi, mengatakan, mereka yang menghuni atau menempati bangunan liar ini sebenarnya punya tempat tinggal sendiri.
”Jadi bangunan ini liar. Sementara mereka yang tinggal di sana adaji rumahnya. Kemudian, bangunan di Jalan Kalimantan dan Jalan Sabutung yang mau ditertibkan, berdiri di atas drainase dan jalan masuk ke kawasan Pertamina,” tukas Amanda Syahwaldi, Senin (3/6).
Manda menyampaikan, kondisi bangunan Depo Pertamina di Jalan Sabutung sama di Plumpang, Jakarta. Dimana, Depo Pertamina berpotensi meledak dengan mengakibatkan banyak warga meninggal dunia. Mereka yang terlibat di dalamnya menjadi tersangka karena dianggap tidak diperlukan.
”Ini yang kita tidak mau. Mending kita tertibkan sekarang daripada nanti ada kejadian. Kita tidak minta-minta, sehingga kita lebih baik mencegah dari sekarang,” katanya.
Manda menuturkan, mereka yang menempati bangunan liar ini sudah lama disampaikan kalau lokasi yang ditempatinya tersebut masuk dalam kawasan berbahaya.
”Lamami sudah saya sampaikan, ini kawasan berbahaya. Kami juga sudah sampaikan surat teguran. Mereka yang tinggal di Jalan Kalimantan memang orang luar. Sementara penghuni bangunan di Jalan Sabutung Buntu itu mereka orang Kelurahan Tamala’ba,” jelasnya.
Manda menegaskan, tak ada relokasi usai penertiban bangunan. Sebab, kawasan itu merupakan drainase dan jalan. Dikuatirkan mereka yang tinggal disana akan menambah kesan kumuh.
”Kita hanya mau kembalikan fungsi drainase dan jalan. Mereka tinggal di atas drainase, kemungkinan BAB nya di situ. Nanti tambah kumuh. Kita tidak mau Kecamatan Ujung Tanah semakin kumuh,” tandasnya. (mir)

source