Site icon ROVINDO

Luwu Timur Juara Satu SSIC 2024

MAKASSAR, BKM — Bank Indonesia Perwakilan Sulsel kembali menggelar South Sulawesi Investment Challenge (SSIC).
Menggandeng Pemerintah Provinsi Sulsel, SSIC yang merupakan bagian dari Phinisi Sultan bertujuan untuk mendorong peningkatan investasi di Sulsel.

“Karena kita semua tahu bahwa investasi merupakan faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Apalagi kalau investasi itu bentuknya adalah industri pengolahan dan sebagainya, smelter atau tambang,” ungkap Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel Wahyu Purnama A, Rabu (14/8)
saat penyelenggaraan final SSIC di Hotel Four Point, Jalan Andi Djemma, Makassar.

Dia melanjutkan, SSIC diharapkan menjadi salah satu upaya untuk mendorong munculnya ide-ide inovatif dan kreatif dalam menggali potensi ekonomi di daerah masing-masing, sehingga membuka kesempatan masuknya investasi, baik dari dalam maupun dari luar.

Tahun ini, ada 15 proposal
Investment Project Ready to Offer (IPRO) dari 14 kabupaten/kota yang diusulkan untuk ikut salam SSIC.
Dari jumlah tersebut, enam diantaranya masuk tahap final.
Masing-masing Taman Wisata Alam Nanggala III dari Kota Palopo, Parepare Mall Apartment and Hotel dari Kota Parepare, Pengembangan Cold Chain Garongkong dari Barru, Industri Pengolahan Jagung Pakan Ternak dari Kabupaten Bone, Optimalisasi Pemanfaatan Sentra IKM Barambing dari Kabupaten Luwu dan Pembangunan Industri Rumput Laut Terpadu dari Kabupaten Luwu Timur.

Kemarin, para finalis mempresentasikan proposal mereka dihadapan para dewan juri.
Dari hasil penjurian, terpilih sebagai Juara satu adalah Kabupaten Luwu Timur. Disusul juara dua Kabupaten Bone, dan juara tiga Kota Parepare.

Plh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sulsel Arafah, berharap dengan SSIC bisa mendorong kemajuan perekonomian Sulsel.
Melalui SSIC ini, akan dipilih tiga proyek investasi terbaik yang akan dipromosikan secara aktif, baik di dalam maupun luar negeri. (rhm)

source

Exit mobile version