MAKASSAR, BKM — Kebudayaan yang mendunia dibalut dengan keindahan alam menawan. Kini, jelang hari Natal, sebanyak 883 kepala keluarga (KK) di 14 desa Kabupaten Tana Toraja akan menikmati terang dan damainya Natal berkat hadirnya listrik PLN selama 24 jam.
Setelah bertahun-tahun hanya bergantung pada lampu minyak atau lilin, cahaya listrik akhirnya hadir membawa harapan baru bagi masyarakat setempat. Kehadiran listrik bukan hanya tentang penerangan, tetapi juga tentang harapan. Dengan hadirnya energi listrik, masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat setempat kini semakin nyata.
Sebelumnya, masyarakat merayakan Natal dengan mengandalkan genset dan penerangan seadanya untuk beribadah. Kini, suasana malam Natal di desa-desa terpencil Kabupaten Tana Toraja akan dihiasi terang yang membawa sukacita. Padahal, Kabupaten Tana Toraja memiliki kekayaan wisata budaya dan alam yang luar biasa.
Kehadiran program listrik desa PT PLN (Persero) sangat disyukuri masyarakat. Saat ini, listrik 24 jam telah dinikmati warga di 14 desa Kabupaten Tana Toraja.
Keberhasilan ini juga menjadi langkah awal untuk mendorong pariwisata dan ekonomi lokal. Desa-desa yang kini terang benderang mulai menarik perhatian wisatawan, terutama mereka yang ingin menikmati keindahan Tana Toraja di malam hari.
Kornelius Tandiboro, warga Desa Lemo Menduruk, sangat bersyukur atas hadirnya listrik PLN yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. ”Terima kasih kepada pemerintah dan PLN. Kami, masyarakat di pelosok, dapat merasakan manfaat yang luar biasa dengan adanya listrik masuk desa. Tadinya gelap, sekarang terang, dan ini bermanfaat positif bagi masyarakat, baik bagi ekonomi maupun pembangunan desa. Kami optimis listrik dapat mensejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Kornelius.
Senada dengan itu, warga Desa Lemo Menduruk lainnya, Setriant, juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PLN atas upaya luar biasa yang membawa perubahan signifikan bagi masyarakat di desa terpencil.
”Melalui berbagai inisiatif, PLN berhasil menghadirkan listrik kepada banyak keluarga, meningkatkan kualitas hidup, dan mendorong perekonomian lokal. Listrik desa tidak hanya menyediakan penerangan tetapi juga membuka akses bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas mereka,” tuturnya.
Ditambahkan, dengan adanya listrik, banyak desa dapat memanfaatkan teknologi dan meningkatkan usaha kecil yang pada akhirnya berkontribusi pada kesetaraan masyarakat secara keseluruhan.
”Kami optimis PLN terus mewujudkan komitmennya untuk menerangi lebih banyak desa, terutama di daerah yang masih belum terjangkau listrik. Terima kasih PLN, semoga sinergi ini terus berlanjut untuk masa depan yang lebih baik bagi masyarakat,” kata Setriant.
Pada kesempatan berbeda, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menyampaikan, komitmen PLN untuk terus mewujudkan keadilan energi, termasuk di wilayah 3T.
Dijelaskan, perjuangan tim PLN dalam melistriki 14 desa tersebut sungguh tidak mudah. Ia menambahkan, akses menuju lokasi desa masih terkendala infrastruktur yang belum memadai.
Infrastruktur yang sulit ditembus, perbukitan terjal, serta hujan deras kerap menjadi tantangan pemasangan tiang dan jaringan kabel. Namun, kegigihan tim PLN membuahkan hasil nyata dan tidak menyurutkan semangat untuk menghadirkan listrik bagi masyarakat Kabupaten Tana Toraja menjelang Natal.
”Jalanan masih berbatu dan kerap terjadi longsor. Selain itu, lokasi desa berada di daerah dataran tinggi sehingga cukup sulit dijangkau. Namun, hal itu tidak menjadi penghalang langkah tim PLN untuk melistriki sampai penjuru negeri,” tegas Budiono.
Budiono memastikan PLN terus mendorong pemerataan akses listrik sebagai salah satu kebutuhan dasar masyarakat. ”Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Kami berkomitmen akan terus mengakselerasi pemerataan listrik hingga ke wilayah 3T. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan memungkinkan anak-anak belajar di malam hari,” ujar Budiono.
Budiono merinci pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan, antara lain Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 49,2 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 29,6 kms, dan 22 unit gardu distribusi dengan total kapasitas 925 kilo Volt Ampere (kVA) di 14 desa Kabupaten Tana Toraja.
Lebih lanjut, Budiono mengapresiasi pemerintah setempat dan masyarakat yang turut membantu petugas PLN dalam proses mobilisasi material. Ia optimistis hadirnya listrik 24 jam dari PLN dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Tercatat, hingga November 2024, Rasio Elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,99%. Hal ini merupakan bukti komitmen PLN terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Budiono juga berpesan kepada masyarakat agar merawat aset PLN agar dapat digunakan secara maksimal. (mir)