TAKALAR, BKM — Carut marutnya proyek pengerjaan jalan atau peningkatan betonisasi yang tersebar pada 12 ruas jalan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Takalar, hingga saat ini terus menuai sorotan.
Sorotan itu mengemuka lantaran progres dan kegiatan jalan beton yang menelan anggaran sekitar Rp90 miliar tersebut bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022, dinilai sangat tidak maksimal dan terkesan menjadi ajang tindak pidana korupsi.
Menyikapi carut marutnya proyek jalan beton itu, DPRD Takalar dalam waktu dekat akan melakukan cross check di lapangan. Hal itu akan ditempuh DPRD Takalar setelah aktivis anti korupsi di daerah ini menggelar audiens dengan DPRD Takalar.
”Dalam waktu dekat, kami akan turun ke lapangan memeriksa proyek-proyek jalan beton yang ditengarai proyek tersebut dililit masalah dalam progres pelaksanaannya,” kata Ketua DPRD Takalar, Muhammad Darwis Sijaya didampingi sejumlah anggota dewan, Senin (29/8).
Ketua DPRD Takalar di hadapan para penggiat anti rasuah itu, juga meminta elemen masyarakat untuk terus mengawal progres jalan beton, karena telah banyak menuai sorotan.
”Mari kita bersama-sama mengawal penggunaan dana PEN di Kabupaten Takalar ini. Dimana, dana PEN yang berasal dari pemerintah pusat tersebut merupakan dana pinjaman yang harus dikembalikan oleh daerah,” tegas Muhammad Darwis Sijaya.
Dalam kesempatan tersebut, H Imran Tola, salah seorang aktivis anti korupsi mengatakan, dalam rangka menghindari terjadinya kerugian negara berskala besar, sebaiknya proyek peningkatan jalan beton segera dihentikan.
The post Kualitas dan Progres Pekerjaan Jalan Betonisasi Diragukan appeared first on Berita Kota Makassar.