MAKASSAR, BKM–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel terus mengimbau kepada para calon anggota legislatif (Caleg) untuk segera melaporkan dana kampanye.
Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Sulsel, Ahmad Adiwijaya memberikan warning kepada Caleg yang tidak melaporkan dana kampanye terancam dibatalkan dan tidak bisa ikut sebagai peserta pemilu.
“Sesuai dengan undang-undang Nomor 7 tahun 2017 jika peserta pemilu tidak melaporkan SKDK maka sanksinya pembatalan sebagai peserta pemilu di wilayah tersebut,” ujar Ahmad, Minggu (10/12).
Ahmad mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan ke partai politik terkait pelaksanaan dana kampanye sebagaimana diatur dalam PKPU nomor 18 tahun 2023 tentang dana kampanye.
Dia menjelaskan pelaporan itu ada tiga jenis dana kampanye. Pertama laporan awal dana kampanye itu disampaikan per 7 Januari 2024. Kemudian laporan pemberi sumbangan dana kampanye itu ialah hari ke hari setelah partai politik ditetapkan satu hari setelah masa kampanye berkahir.
“Partai politik melaporkan atau mencatatkan dalam segala bentuk penerimaan dan pengeluaran,” terangnya.
Kemudian yang kedua kata dia pemberi sumbangan dana kampanye itu juga dilaporkan oleh peserta pemilu yang menerima dana kampanye. Itu ada beberapa kategori, pertama penyumbang dari kelompok dan dari perseorangan.”Pelaporan Caleg itu dilaporkan dalam akun, peserta pemilu kedua adalah partai politik yang ada Calegnya,” bebernya.
“Jadi Caleg ini melaporkan yang dibuat partai politik masing-masing untuk dilaporkan dalam akun tersebut nanti partai politik secara kolektif dilaporan SKDK itu menjadi satu kesatuan di laporan dana kampanye nanti,” tambahnya.
Soal jumlah peserta pemilu yang sudah melaporkan dana kampanye, ia mengatakan belum dapat disebutkan karena nanti pada waktu yang telah ditetapkan untuk diumumkan.Terkait yang sudah melapor itu nanti di Sistem Informasi Kampanye dan Dana Kampanye atau disingkat SKDK itu nanti masing-masing operator KPU sesuai tingkatan,”ujarnya.
(jun)
