KPPU: Belum Ada Indikasi Penimbunan Beras
axel wiryanto
Thursday, 21 March 2024 02:33 am
dibaca 105 kali

MAKASSAR, BKM — Harga beras di pasaran masih tergolong mahal, berkisar Rp12.000-Rp13.000 per liter. Walau menjelang panen raya padi, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terus mengawasi pergerakan harga beras.

Kabid Kajian dan Advokasi KPPU Kanwil VI Makassar Hasiholan Pasaribu mengatakan, sampai saat ini belum ada indikasi adanya pelaku usaha yang menimbun dan mempermainkan harga beras.

“Kalau indikasi adanya pelaku usaha yang menimbun atau menahan pasokan, sejauh ini belum ada. Kita tidak berpikir ke sana, tapi kami lebih mencegah itu,” kata Hasiholan, Selasa (19/3).

Pihaknya juga kerap kali melakukan peninjauan pasar untuk mengawasi pergerakan pelaku usaha dan juga distributor beras di Sulsel.

“KPPU selalu turun ke lapangan.

Seminggu 2-3 kali hanya untuk mewarning pedagang di pasar dan distributor. Jadi jangan memanfaatkan situasi, apalagi di bulan puasa ini. Biasanya mereka itu menahan pasokan dan mempermainkan harga,” ujarnya.

Hasiholan menambahkan, lonjakan harga beras ini banyak yang mengaitkan dengan fenomena el nino di 2023 lalu.

“Sehingga produksi beras kita, khususnya di Sulsel yang merupakan daerah salah satu lumbung gabah itu terganggu juga.

Beberapa waktu lalu sebelum Ramadan itu kami sudah melakukan antisipasi. Dengan penggilingan yang kami peroleh, informasinya pasokan gabah dari petani itu berkurang, karena ada elnNino tadi,” terangnya.
Saat ini petani di
Kabupaten Takalar sudah mulai panen padi. Namun, belum semua petani panen atau tidak bersamaan. Panen raya diprediksi berlangsung pada April mendatang. Hal itu diungkap Penjabat (Pj) Bupati Takalar Setiawan Aswad.

Selain beras, pihaknya juga memastikan pasokan bahan pokok lainnya, seperti cabai.

“Sebagian sudah panen, belum semua, tapi sebagian ada. Saya juga kemarin sudah ke pengepul cabai untuk memastikan,” kata Setiawan di Kantor Gubernur Sulsel.

Adapun harga beras di Takalar masih tinggi, sebab sebagian besar belum panen. Walau begitu, Setiawan bilang harga masih relatif stabil.

“Terakhir saya cek kemarin pada saat kita berlakukan pasar murah jelang Ramadan relatif semua terkendali. Beras memang ada peningkatan sedikit, tetapi Takalar ini kan stok beras di Bulog cukup aman untuk beberapa bulan ke depan, tidak ada masalah.

Juga jelang masa panen juga lambat laun harganya akan stabil,” jelasnya. (jun)

source