Komunitas Aksi Indonesia Muda Rayakan Milad 12 Tahun, Berharap Lebih Berdampak

MAKASSAR, BKM — Komunitas Aksi Indonesia Muda menyelenggarakan perayaan hari lahirnya yang ke-12 tahun di Baruga Anging Mammiri, Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Minggu, 24 November 2024.
Penyelenggaraan kegiatan akbar ini dihadiri puluhan keluarga besar Komunitas Aksi Indonesia Muda.

Hadir pula Persatuan Mandiri Kusta (Permata) Nasional dan Makassar, serta sejumlah komunitas lainnya yang ada di Kota Makassar.

Sejumlah pertunjukan menarik ditampilkan dalam gelaran ini. Termasuk meluncurkan lagu kebanggaan Aksi Indonesia Muda, serta pertunjukan yang mengangkat budaya dan kultur yang ada di Sulawesi Selatan. Diantaranya tarian Butta Kalasukangku, tarian Marendeng Marampa dan tarian Tulolonna Sulawesi.

Khusus Tari Tulolonna Sulawesi dilakoni oleh empat remaja cantik yang berasal dari daerah kawasan binaan Aksi Indonesia Muda, yakni Kompleks Kusta Jongaya yang terletak di Jalan Dangko, Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Lokasi ini menjadi saksi terbentuknya Aksi Indonesia Muda untuk pertama kalinya, dan hingga kini kawasan tersebut masih menjadi kawasan binaan Aksi Indonesia Muda.

Anggota Komunitas Aksi Indonesia Muda biasanya setiap pekan melakukan dua kegiatan di kompleks tersebut, yaitu Jumat Berbagi dan AIM mengajar setiap hari Minggu di Rumah Baca Aksi Indonesia Muda yang terletak di kompleks tersebut.

Perayaan hari lahir Aksi Indonesia Muda ini dirangkaikan dengan perekrutan anggota baru komunitas, yang nantinya akan ditutup dengan kegiatan Youth Camp di Malino, Kabupaten Gowa pada Desember mendatang, sekaligus meresmikan para pengurus baru di Aksi Indonesia Muda.

Presiden Aksi Indonesia Muda, Wahid Alansur berharap di usia komunitas yang ke-12 tahun ini, ke depannya semakin banyak aksi-aksi nyata yang dapat dilakukan dan tentunya bisa berdampak dan memberikan manfaat kepada orang-orang lebih banyak lagi.

“Harapan saya semoga Aksi Indonesia Muda kekeluargaannya semakin erat dan lebih berdampak kepada masyarakat luas,” ujarnya.

Sejak berdiri 17 November 2012, komunitas yang diinisiasi oleh Derry Perdana Munsil ini sukses menggaet banyak pemuda hingga sekarang.

Komunitas ini menjadi wadah bagi para anak muda di Indonesia, khususnya kawasan Sulawesi Selatan untuk turut berkembang, berdampak, serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Sepanjang perjalanannya yang telah menapaki kaki selama 12 tahun, Aksi Indonesia Muda telah berjelajah mengelilingi sejumlah pelosok dan pesisir yang ada di daerah Sulawesi Selatan.

Petualangan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, wilayah pelosok dan pesisir kerap menjadi daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), sehingga berdampak pada minimnya perhatian terhadap daerah tersebut, sering termarginalkan, diabaikan dan kerap tak dipedulikan.

Daerah-daerah yang dikunjungi oleh Aksi Indonesia Muda juga kerap mengalami kesulitan dalam hal ekonomi dan akses terhadap pendidikan.

Sejumlah alasan itulah yang terus mendorong dan memotivasi komunitas ini terus bergerak memberikan dampak dan manfaat terhadap daerah-daerah yang jauh dan sulit dijangkau.

Sejumlah daerah terbaru yang telah dikunjungi ialah Pulau Tanakeke, Desa Rewatayya, Kabupaten Takalar.
Dusun Malenteng, Desa Erelembeng, Kabupaten Gowa. Pulau Satando, Desa Mattiro Baji, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Dusun Cindakko, Desa Bonto Somba, Kabupaten Maros.

Sepanjang perjalanan Aksi Indonesia Muda, hingga kini telah dinakhodai oleh enam presiden atau pemimpin. Masing-masing Derry Perdana Munsil (founder), Adryan Yudistira Purwanto, Suhandi, Dwicky Wicaksana S, Agun Sesar, dan Muh Wahid Alansur. (rls)

source