FILM bergenre horor menjadi salah satu yang cukup banyak digemari oleh penonton di Indonesia. Saat ini film horor sudah begitu banyak diproduksi dan bisa kita saksikan lewat bioskop maupun handphone.
Apalagi film horor yang memiliki banyak kisah seru dan menegangkan hingga membuat penontonya merasa jantungan dengan adegan-adegan yang ditampilkan.
DI balik kesuksesan film-film tersebut, ternyata ada banyak cerita menarik yang tersimpan. Salah satu yang mungkin sering mengundang rasa penasaran adalah siapa orang
di balik layar yang sering berperan sebagai hantu dalam film horor tersebut.
BKM menghadirkan salah satu pemeran film horor yang ada di Makassar dan sudah go nasional. Dia adalah Asnani Ayu Sari. Perempuan kelahiran tahun 1985 ini sudah begitu banyak memainkan film horor dan berperan sebagai hantu.
Saat ini, Ayu yang genap berusia 39 tahun tak lagi diragukan aktingnya saat berperan sebagai hantu. Hal itu terbukti setelah keberhasilannya membintangi berbagai film horor seperti film berjudul Doti, Menjemput Ajal, Tasbih Kosong, Kuntilanak, hingga Kun Fayakun yang tayang di stasiun televisi ternama di Indonesia.
Hadir menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar, perempuan yang karib disapa Asnani ini sejak menginjak usia 15 tahun sudah mulai bermain film. Ia mengaku suka dengan peran hantu lantaran merasa tertantang dan suka dengan dunia mistis. Bahkan, Asnani mengaku mempunyai indera keenam.
Walau begitu, ia mengaku bahwa dirinya kerap merasa takut saat proses syuting film berlangsung. Untuk melawan perasaan takut itu ia memilih untuk memperbanyak istighfar.
“Karena merasa tertantang juga sih suka yang mistis-mistis gitu. Iya, kadang merasa takut itu ada. Cuma saya perbanyak istighfar saja. Karena biar bagaimana pun walau banyak orang di lokasi shooting itu kan semuanya di depan di belakang kita itu kan kosong,” terang Asnani.
Saat hadir di studio BKM, penampilan Asnani cukup mengejutkan. Ia mengenakan pakaian yang menyerupai hantu. Berbaju putih dan tambu panjang yang dibiarkan terurai dan menutupi wajahnya.
Dia juga memakai make up yang sama persis dengan yang ada di film horor.
Ditanya tentang apakah ada gangguan mistis saat di lokasi syuting, Asnani mengakui bahwa ia seringkali mendapatkan gangguan seperti itu. Salah satu adegan yang ia rasakan adalah saat bermain film di Tasbih Kosong yang ketika itu pengambilan gambarnya di kuburan.
Ia menerangkan, ketika itu dirinya memakai jubah putih dan hendak berjalan ke depan. Namun, dirinya sama sekali tidak bisa bergerak dan merasakan ada sosok yang menginjak jubahnya.
“Kalau gangguan-gangguan seperti itu cukup banyak. Seperti waktu itu di film Tasbih Kosong. Waktu shooting di kuburan, pas disuruh action itu tiba-tiba jubah yang di belakang ini kayak keinjak. Jadi saya nggak bisa maju. Selain itu, pernah juga ada suara orang melempar batu, suara orang jalan,” bebernya.
Meski telah berhasil membintangi berbagai film horor tersohor di Indonesia, Asnani mengakui bahwa itu tidaklah mudah. Dirinya mesti melewati berbagai tantangan.
Baginya, salah satu yang paling berat adalah film berjudul Iblis. Sebeb, menurutnya adegan dan make upnya sangatlah sulit. Apalagi ada adegan di mana ia harus digantung.
“Itu di film Iblis, karena kebetulan adegannya itu berat terus makeupnya juga berat. Ada adegan yang digantung gitu. Jadi cukup menguras tenaga,” sambungnya.
Walau sering mendapatkan gangguan-gangguan saat proses syuting, Asnani berjanji akan tetap menjalani profesinya itu terus menerus.
(jar)