Kepala SMAN 17 Makassar Dimutasi, Termasuk Guru
axel wiryanto
Tuesday, 12 December 2023 16:57 pm
dibaca 183 kali

MAKASSAR, BKM — Berakhir sudah masa jabatan Sumiati sebagai Kepala SMAN 17 Makassar. Inspektorat Sulawesi Selatan telah menyerahkan hasil investigasinya terkait kisruh yang ada di sekolah tersebut dan berujung pada aksi demo para siswa beberapa waktu lalu. Sumiati direkomendasikan untuk digeser dari posisinya sebagai kepsek.
”Rekomendasi dari Inspektorat sudah ada.

Sekarang kita mau tindak lanjuti rekomendari itu. Salah satunya melakukan pergeseran terhadap kepsek. Tapi belum saya baca secara detil. Sekarang saya lagi mendampingi Pak Pj (Guberrnur) di Jakarta untuk eveluasi kerja di Kemendagri,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel Iqbal Andi Nadjamuddin, Senin (11/12).

Ia melanjutkan bahwa tak hanya kepala sekolah, tapi juga tenaga pendidiknya. Sebagian guru di SMAN 17 Makassar akan ikut digeser dari sekolah tersebut guna melakukan penyegaran.

“Di rekomendasi itu digeser. Dan ada beberapa juga rekomendasi Inspektorat mungkin ada teman-teman di sana harus dirolling.

Sudah harus dilakukan penyegara-lah. Penyegaran untuk dilakukan pertukaran,” jelasnya.

Langkah itu ditempuh, kata dia, dalam rangka memastikan aktivitas belajar mengajar di SMAN 17 Makassar dapat berjalan dengan kondusif.

“Supaya kondisi di kondisi SMA 17 itu bisa kondusif. Rekomendasi Inspektorat menyatakan, memang untuk membuat sekolah itu kondusif sudah harus dilakukan penyegaran-penyegaran,” ujarnya.

“Tidak (ada perampingan).

Jadi mungkin dirotasi saja. Dilakukan pertukaran dengan guru yang lain, mungkin begitu. Yang jelas sudah ada rekomendasinya Inspektorat,” sambungnya.

Kebijakan pergeseran atau rolling jabatan di SMAN 17 Makassar itu rencanakan dilaksanakan pekan depan.

Langkah tersebut dilakukan berdasarkan dengan rekomendasi Inspektorat.

“Minggu depan sudah kita laksanakan rekomendasinya. Untuk melakukan kebijakan rotasi atau apakah di dalam situ,” imbuhnya.
Kendati begitu, Iqbal mengatakan bahwa pelanggaran yang dilakukan Sumiati itu tidak masuk dalam kategori berat, sehingga tidak sampai diberikan sanksi pemecatan. Menurutnya, kondisi tersebut hanya dinamika di internal sekolah.

“Tidak ada istilah pemecatan.

Pemecatan itu kalau ada pelanggaran beratnya sebagai pegawai negeri. Ini mungkin dinamika saja yang terjadi di SMA 17, sehingga terjadi hal-hal begitu. Ada dinamika, ketidaksesuaian antara guru dan kepala sekolah. Satu pekan ke depan akan kita laksanakan tindak lanjutnya,” terangnya.

Menurut Iqbal, pekan ini semua hasil pemeriksaan akan dilakukan pergeseran. Sumiati bisa saja tetap menjadi kepala sekolah dan ditukar dengan kepsek lain.
”Semua yang membuat tidak nyaman akan dilakukan penyegaran, termasuk tenaga pendidiknya.

Jadi bukan hanya kepala sekolah saja. Biar tidak terjadi kecemburuan sosial. Ada karakter yang tidak bisa diterima satu sama lain, ini yang mau dihilangkan. Agar tidak ada lagi persoalan kompleks di dalam maka dilakukan pergeseran,” tandas Iqbal. (jun)

source