MAKASSAR, BKM — Sedikitnya ada tujuh partai pemenang pemilu legislatif (pileg) di Kota Makassar belum pasti mengajukan kader utamanya pada kontestasi pemilihan wali kota (pilwali) yang digelar 27 November mendatang. Para kader tersebut bisa saja gigit jari dan tak diusung oleh partainya masing-masing.
Tujuh partai itu masing-masing Partai Nasdem yang meraih delapan kursi, Golkar peraih enam kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) enam kursi, dan Partai Gerindra juga enam kursi. Sementara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lima kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masing-masing lima kursi.
Partai Nasdem memiliki tiga kader utama, yakni mantan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi, anggota DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi serta Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo.
Bisa saja partai pengusung restorasi itu mengajukan nama Rusdin Abdullah (Rudal) di pilwali Makassar dengan catatan elektoralnya harus tumbuh.
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Provinsi Sulawesi Selatan Syaharuddin Alrif yang dikonfirmasi, Kamis (6/6) soal peluang Rudal mendapat rekomendasi DPP Nasdem membenarkannya.
Sementara itu, Partai Golkar memiliki kader utama yakni Munafri Arifuddin alias Appi, namun belum ada jaminan bila ia yang akan diajukan di Pilwali nanti. Bisa saja nama lain seperti Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulsel Rahman Pina.
Adapun PKS juga memiliki dua kader utama yang saat menguat untuk maju di pilwali, yakni Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid dan anggota DPRD Sulsel Sri Rahmi. Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Makassar Anwar Faruq, PKS terbuka untuk semua bakal calon wali kota, tidak harus mengusung kader internal.
“Semua sama peluang bisa didapatkan oleh calon. Tapi kan memang ada tahapan yang harus dilalui. Makanya, tidak ada yang bilang ini kami prioritaskan,” ungkap Anwar Faruq.
Hal sama juga berlaku untuk kader utama Partai Gerindra, yakni Erick Horas dan Najmuddin. Hal ini lantaran mantan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa juga telah mendaftar di beberapa parpol yang ada di makassar.
Terkait masuknya nama Andi Seto, Sekretaris DPD Gerindra Sulsel Darmawangsyah Muin mengaku bila peluang Andi Seto sangat terbuka. “Saya rasa sangat besar peluang beliau (Andi Seto) untuk diusung di (pilwali) Makassar. Karena selain berpengalaman sebagai bupati Sinjai dengan kinerja sangat baik, beliau juga adalah kader Gerindra. Perintah Rakornas kemarin sangat jelas untuk DPD memajukan kader yang siap untuk memimpin daerahnya masing-masing, dan menurut saya Andi Seto adalah salah satu kader yang sangat siap untuk wilayah kota makassar,” ujar Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.
Sebelumnya, legislator Gerindra Sulsel Firmina Tallulembang menegaskan, majunya Andi Seto di pilwali Makassar sesuai perintah langsung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
“Siapa bilang tak ada perintah? Itu sama saja tidak mengakui Pak Prabowo dengan Pak Dasco. Ini perintah langsung Pak Dasco. Sudah dapat restu Pak Prabowo,” ungkap Firmina.
Anggota DPRD Sulsel ini menyatakan, tidak mungkin Andi Seto meninggalkan Sinjai dan memilih maju di Makassar jika tak ada perintah khusus partai. “Tidak mungkin mau naik melangkah di sini kalau tidak ada tugas khusus partai,” cetus Ketua Komisi B DPRD Sulsel ini.
Apalagi, kata dia, di Makassar lagi kosong. Tidak ada incumbent, sehingga menjadi kesempatan untuk bertarung bebas.
“Tugas khusus dari DPP Gerindra. Maju bukan untuk main-main, tapi untuk menang,” tambah legislator Dapil Sulsel X ini.
PKB juga menyiapkan kader utama yakni Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad. Sementara PDIP juga memiliki tiga kader utama yang disiapkan, yakni Sekretaris DPD PDIP Sulsel Rudy Pieter Goni, dr Fadli Ananda, serta anggota DPRD Sulsel Risfayanti Muin.
Berbeda dengan PPP, sejak awal tidak mempersiapkan kader, namun lebih cenderung mengajukan nama Indira Yusuf Ismail sebagai bakal calon wali kota Makassar. Sekretaris DPC PPP Makassar Rahmat Taqwa Quraisy menyampaikan, partainya sejauh ini masih mengandalkan Indira sebagai bakal calon wali kota Makassar.
“Dari awal kita yang mengusung. Dua tahun terakhir ini kami minta ke Pak Wali untuk ibu Indira maju. Politik ini berdinamika. Kita lihat kedepan seperti apa,” ucap Rahmat Taqwa belum lama ini.
Sebagai parpol yang memberikan dukungan kuat, bagi PPP Makassar Indira maju sebagai 01 atau calon wali kota merupakan harga mati. (jun-rhm)