MAKASSAR, BKM — Presiden Jokowi Widodo melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan 21-22 Februari. Kedatangan orang nomor satu RI tersebut untuk meresmikan sejumlah proyek infrastruktur, baik yang ada di Kota Makassar maupun Kabupaten Pangkep. Selain itu, Jokowi juga berkesempatan menemui ribuan nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM), dan mengunjungi gudang Bulog di Kabupaten Maros.
Dalam kunjungannya, ada informasi menarik yang disampaikan Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berencana membangun stadion bertaraf internasional di Kota Makassar. Itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi presiden bagi warga Sulsel.
“Pak Presiden di sela-sela kunjungan tadi menyampaikan akan membangun stadion di Makassar. Itu sangat baik sekali. Sama dengan yang telah kami rencanakan dengan Bapak Gubernur,” ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat dihubungi, Kamis sore (22/2).
Orang nomor satu Makassar itu mengatakan kemungkinan dalam waktu yang tidak lama, presiden akan memanggil gubernur. Termasuk seluruh kepala daerah yang berada di kawasan Mamminasata.
“Dari penyampaian gubernur, kemungkinan kita standby minggu depan, kita dipanggil. Kepala daerah Mamminasata semua dengan Pak Gub (bersiap-siap),” ungkapnya.
Di sela-sela kunjungan kerja presiden, Danny sempat memperlihatkan sebuah gambar kepada presiden. Danny sempat menjelaskan ke presiden terkait rencana pembangunan kota baru di kawasan eks pelabuhan sekarang.
“Jadi ada tata ruangnya kita yang sudah disiapkan 1000 hektare di sampingnya New Port untuk pengembangan hilirisasi industri. Makanya, beliau apresiasi dan bilang ini bisa jadi pusat hilirisasi di Indonesia Timur. Beliau respek sekali,” tandas Danny.
Malah, lanjut Wali Kota Makassar dua periode itu, dirinya menawarkan untuk lokasi pembangunan stadion nantinya, bisa menggunakan kawasan New Port lama.
“Saya malah bilang kenapa tidak di New Port lama dibikin stadion, di situ aja. Tapi ini masih akan dibahas. Kami support dan akan menyiapkan tata ruangnya sepenuhnya,” jelas Danny.
Rencana pembangunan stadion itu juga dibenarkan Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Bahkan, menurut , Presiden Jokowi telah memerintahkan Menteri PUPR Basuki untuk membangun stadion tahun ini.
“Selama ini ada aspirasi dari masyarakat Sulsel ingin memiliki stadion. Tadi sudah melapor ke Bapak Presiden bahwa sebenarnya kami juga sudah mengusulkan sejak tahun lalu bersama Forkopimda, Kapolda dan Pangdam,” ujar Bahtiar.
Merespons hal itu, Jokowi menjanjikan langsung tahun ini dibangun stadion. ”Insyaallah tahun ini dibangun di Sulsel oleh Menteri PUPR. Tadi saya diarahkan langsung oleh beliau, silakan disampaikan ke masyarakat Sulsel. Insyaallah aspirasi masyarakat Sulsel untuk memiliki sebuah stadion yang representatif tahun ini akan dibangun oleh Kementerian PUPR,” tambahnya.
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri ini menambahkan, lahan untuk pembangunan stadion ini telah disiapkan oleh Pemprov Sulsel dan statusnya telah clear.
“Lahan sudah disiapkan oleh Pemprov Sulsel, di Sport Center Sudiang seluas 20 hektare,” imbuhnya.
Bahtiar tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, karena hal yang sangat lama didambakan oleh masyarakat Sulsel, dan tahun ini akan diwujudkan oleh bapak presiden kita. ”Tugas saya menyiapkan lahannya yang clear. Itu milik Pemprov sendiri adanya di Sudiang. Memang Sudiang itu adalah Sport Center,” pungkas Bahtiar.
Resmikan IPAL Losari
Sementara itu, saat berkunjung ke IPAL Losari, Presiden Jokowi mengatakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Losari ini sangat penting untuk mengelola air limbah cair. Hal itu untuk mewujudkan lingkungan yang ramah, meningkatkan kualitas air tanah dan air baku serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Saya berpesan dengan beroperasinya sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat ini, penanganan air limbah semakin terintegrasi. Kota Makassar semakin bersih dan kualitas lingkungan, kualitas air tanah, kualitas air baku semakin baik dan masyarakat semakin sehat dan produktif,” pesan Jokowi.
Presiden dua periode ini mengungkapkan sistem pengelolaan air limbah ini dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Pun agar memiliki perhatian dan kepedulian bersama-sama mengatasi masalah pencemaran lingkungan di Kota Makassar.
Lanjut Jokowi, IPAL Losari dibangun dari tahun 2019-2023 dengan biaya Rp1,2 triliun, masing-masing dari APBN Rp1,067 triliun, ABD Rp672 miliar, dan dari APBD Rp150 miliar Berkapasitas 16.000 m3/hari, panjang perpipaan air limbah 96 km dan bisa melayani 41.000 kepala keluarga.
Jokowi berpesan, pengoperasian IPAL Losari ini mampu membantu dan mempermudah masyarakat dan paling penting membuat masyarakat lebih sehat.
“Dengan beroperasinya sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat ini, penanganan air limbah semakin terintegrasi dan Kota Makassar semakin bersih dan kualitas lingkungan, kualitas air tanah, kualitas air baku semakin baik dan masyarakat semakin sehat dan produktif,” pungkasnya.
Direktur Jenderal Cipta Karya (CK) Kementerian PUPR Diana Kusumastuti yang hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa air hasil dari IPAL Losari ini tak dapat dikonsumsi. Air IPAL ini hanya bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, selain diminum.
Dia bilang, meski air tersebut jernih dan tidak mengeluarkan aroma bau, air IPAL Losari ini tak bisa dikomsumsi.
“Jangan (diminum). Artinya tidak ada bau, jernih. Kemudian kalau dibuang ke sungai, ke kanal tidak mengotori. Di sini, di sebelah itu kan ada perumahan dan itu tidak bau kan. Itu ada pengolahannya, sehingga baunya terkontrol,” jelas Diana
.
IPAL Losari menjadi satu-satunya pengolahan air limbah terpadu yang ada di Indonesia Timur.
“Memang ini instalasi pengolahan air limbah terpadu, terpusat yang paling besar di bagian Timur. Memang satu-satunya di bagian Timur,” kata Diana.
Diana menambahkan, IPAL Losari ini sudah termasuk tercanggih yang track dan perpipaannya dijadikan satu, kemudian diolah dan bakteri-bakteri dikumpulkan.
“Kemudian diolah bakteri-bakterinya itu dikumpulkan, sehingga air yang keluar dari pengolahan ini jernih. Kita lihat ikannya hidup dengan air hasil pengolahan itu. Artinya, kalau itu dibuang ke sungai, ke kanal itu tidak membuat pencemaran dan tidak membuat kerusakan lingkungan,” jelasnya.
“Sehingga itu diharapkan pengolahan limbah menjaga lingkungan, itu bagus. Dan juga kesehatan masyarakat kota Makassar lebih bagus. Sistem pengelolaan air limbah ini kita butuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar memiliki perhatian dan kepedulian bersama-sama mengatasi masalah pencemaran lingkungan di Kota Makassar,” terangnya.
Danny Pomanto menuturkan, pengelolaan air limbah ini menggunakan teknologi paling baru dan kemungkinan inilah tipe yang dipakai di IKN. Itu berarti, jelas Danny, sebelum IKN sudah digunakan di Makassar.
IPAL Losari, rinci Danny, mengcover daerah downton; daerah-daerah tengah atau pusat kota. Yang mana sifatnya seperti PDAM, berbayar. Makanya, daerah-daerah yang memiliki kemampuan tinggi itu yang didahulukan.
Sementara daerah yang tidak memiliki kemampuan tinggi telah dilayani dengan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT). Ini sudah terjadwal dan menjadi percontohan di Indonesia.
“LLTT yang pakai tangki itu tetap masuk di sini dan diolah di sini. Kombinasi sistem perpipaan bawah tanah dan mobil tangki lumpur tinja itu semua dikelola di sini,” ucap Danny.
Ia berujar, dengan kewajiban 14 ribu sambungan rumah, tahun ini rencananya Pemkot Makassar siap membuat multi utility tunnel yang mana semua kabel, pipa, listrik berada di bawah tanah.
“Kami belajar bagaimana Singapura membuat multi utility tunnel bersama IKN. Kita sudah punya anggaran untuk itu sekaligus dengan sambungan rumahnya,” ujarnya.
Diharapkan dengan terbangunnya IPAL domestik terpusat ini untuk menjaga kualitas air tanah dan air baku, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta sebagai sarana edukasi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu pencemaran lingkungan.
Turut hadir mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri BUMN Erick Thohir. Peresmian dilakukan dengan menekan tombol sirene ditandai dengan pembukaan saluran air dan penandatanganan prasasti.
Bertemu 4000 Nasabah PNM
Di Kabupaten Maros, Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan 4000 nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM). Kepada para nasabah, utamanya para emak-emak, dia mengingatkan agar peminjam uang dilakukan secara berhati-hati.
“Saya senang dana (pinjaman) yang sudah disalurkan ke Sulsel mencapai Rp6,8 triliun. Gede banget ini. Artinya ibu-ibu semua bisa produktif, tapi saya titip hati-hati,” ujar Jokowi.
Bukan tanpa alasan ia meminta emak-emak agar bisa teliti mengelolah keuangan. Sebab, menurutnya naluri untuk berbelanja akan selalu muncul.
“Itu bukan uang ibu. Itu uang kita semua. Jangan nengok, mau beli. Dapat uang Rp5 juta nengok kanan, nengok kiri. Tetangganya beli TV baru ikut-ikutan mau. Ini akan mulai masalah. Mungkin satu-dua bulan belum, tapi masuk ke bulan enam sudah susah nyicil,” tuturnya.
“Jadi misal kalau Rp5 juta semuanya harus dipakai untuk modal usaha. Jangan beli kiri kanan. Saya titip itu aja,” tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Untuk itu, Presiden Jokowi berharap agar nasabah bisa bekerja keras dan disiplin dalam melakukan pembayaran dan mengembangkan usahanya.
Ia pun menceritakan pengalamannya saat baru merintis usahanya di kota Solo. Jokowi mengaku bisa menjalankan usaha meubel berkat bantuan cicilan dari perbankan.
Dirinya juga konsisten untuk tetap semangat dan disiplin dalam melakukan pembayaran. Hingga akhirnya bisnisnya itu bisa melakukan ekspor.
“Saya dulu tahun 1988 memulai usaha dari nol. Saat itu saya juga sama, mengambil (pinjaman) dari bank. Begitu yang namanya akhir bulan pasti angsuran saya sudah siap. Itu yang namanya disiplin,” ucapnya.
Dengan karakter disiplin, menurut Jokowi, nasabah bisa akan naik kelas dengan mudah. Namun jika tidak, maka usahanya juga akan begitu-begitu saja.
“Tidak ada bank yang mau pinjamkan uang ke orang yang tidak bisa semangat dan disiplin. Tapi saya masuk di sini tadi senang banget karena semangat ibu-ibu. Karena dalam usaha itu ada dua hal yang penting, pertama, semangat kerja keras dan kedua disiplin,” tuturnya.
Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan jumlah nasabah PNM Mekaar terus bertambah sejak tahun 2019. Saat ini tercatat jumlah nasabahnya mencapai 15,2 juta orang. Sementara, di Sulawesi Selatan tercatat ada 406 ribu nasabah aktif dengan nilai penyaluran Rp6,81 triliun.
“Khusus untuk di Maros ada 24.000 nasabah aktif dengan nilai penyaluran Rp374 miliar,” kata Erick. (rhm-jun)
MNP Efisiensikan
Biaya Logistik
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Muljono dan Menteri Pehubungan Budi Karya Sumadi meresmikan Kawasan Makassar New Port (MNP) 1B dan 1C, kemarin.
Diketahui, MNP tahap 1A sudah beroperasi pada November 2018 lalu. Sementara tahap 1B dan 1C tuntas dikerjakan sejak September 2023.
Dengan hadirnya MNP 1B dan 1C ini membuat kapasitas terminal peti kemas Makassar New Port naik 150 persen, dari semula 1 juta TEUs (kontainer berukuran 20 kaki) menjadi 2,5 juta TEUs per tahun. Waktu sandar kapal di pelabuhan juga berkurang, yakni maksimal 24 jam dari sebelumnya 48 jam.
Presiden Joko Widodo menyebut, Makassar New Port akan memberikan dampak positif untuk daya saing perekonomian di wilayah Indonesia Timur.
“Efisiensi biaya logistik juga akan lebih baik lagi, sehingga program-program wilayah Indonesia timur bisa bersaing dengan wilayah indonesia lainnya atau dengan negara lain,” ujarnya.
Investasi yang dikucurkan untuk MNP mulai 1A, 1B dan 1C tidaklah sedikit, hampir mencapai Rp10 Triliun.
“Tidak sedikit anggaran investasi untuk Makassar New Port ini. Rp5,4 triliun sangat besar sekali. Kita investasikan lagi sampai Rp10 triliun,” ucap Jokowi.
Diakui, persaingan antarnegara saat ini sangat ketat. Begitu pun dengan persaingan produk-produk negara lain yang akan dihasilkan. Menurutnya, siapa yang memiliki efisiensi yang baik itulah yang memenangkan persaingan produk.
“Saya ingat 10 tahun yang lalu, biaya logistik kita berada di angka 24 persen, padahal negara-negara lain 9 sampai 12 persen. Karena apa? Tidak terintegrasinya antara pelabuhan dan kawasan industri. Tidak terintegritas antara pelabuhan dengan pabrik-pabrik yang berada jauh dari pelabuhan. Sekarang biaya logisktik kita sudah turun kurang lebih 14 persen. Sudah turun banyak, tetapi tetap sedikit lebih tinggi dari negara-negara lain. Ini menjadi PR kita bersama,” kata Jokowi.
Sekadar diketahui, Makassar New Port dirancang menjadi pelabuhan utama sekaligus hub bagi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Timur, terutama untuk kegiatan ekspor. Sebelumnya, ekspor berbagai produk andalan dari Indonesia Timur seperti cokelat, kopi, dan olahan kayu dilakukn melalui Tanjung Perak (Surabaya) atau Tanjung Priok (Jakarta).
Untuk mendukung konektivitas Makassar New Port dengan sejumlah kawasan industri (hinterland) di Provinsi Sulawesi Selatan, pemerintah juga sudah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 3,21 km yang menghubungkan beberapa titik strategis, mulai dari arah Pelabuhan Makassar (Jalan Tol Seksi 1) dan dari arah Bandara Sultan Hasanuddin (Jalan Tol Seksi IV) menuju ke MNP.
Proyek Strategis Nasional (PSN) ini menghabiskan biaya Rp705 miliar.
Pemerintah juga akan menyambungkan Makassar New Port dengan jalur kereta api Trans Sulawesi. Ruas pertama Trans Sulawesi, yakni Makassar-Parepare sejauh 142 km sudah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 29 Maret 2023. Jalur kereta api ini akan memangkas waktu tempuh dari tiga jam menjadi hanya separuhnya. Rencananya, trans Sulawesi akan merentang sampai Manado.
Dengan produktivitas yang makin besar, layanan yang makin cepat, dan standardisasi operasional, serta konektivitas yang jauh lebih baik, diharapkan biaya logistik akan terus menurun.
Pada 2022, biaya logistik nasional masih di posisi 14,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) 2022. Angka ini sudah lebih rendah dibandingkan 23,8 persen pada 2018, namun pemerintah mengejar target biaya logistik delapan persen pada 2045. (jun)