Site icon ROVINDO

Ikut Lomba dan Raih Juara Secara Dadakan

MAKASSAR,BKM.COM–UNTUK bisa meraih juara dalam lomba biasanya butuh persiapan yang matang. Termasuk ketika melakukan pendaftaran. Tidak serba dadakan. Namun, Iwan Setiawan mampu membuktikan hal yang sebaliknya.

MENJADI tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar, Wanse –sapaan akrabnya– mengenakan jas almamater Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM). Ia yang kini menjabat sebagai Sekretaris Umum (Sekum) Senat Mahasiswa UINAM kemudian berkisah tentang hobinya di bidang seni serta aktivitasnya di organisasi.
Iwan merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Sosiologi Agama dan kini duduk di semester enam. Selain aktif di bidang organisasi, sulung dari tiga bersaudara yang kesemuanya laki-laki ini juga punya prestasi di bidang seni. Ia juga rajin menulis cerpen serta puisi. Bahkan penyandang gelar Duta Anak Tervaforit Kabupaten Sidrap 2019.
Wanse adalah penyandang gelar juara III Pop Solo Islami Tingkat Nasional. Menjadi peserat Lomba Debat Tingkat Sulselbar. Pertikawan Nasional 2019
. Juara I Perkusi 2018
. Juara II Lomba Menulis Cerpan Tingkat Nasional
, serta Juara I Lomba Puisi Tingkat Sulselbar. Ia juga juara Harapan I Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional.
Iwan mengaku mengenal musik dan melakoni dunia tarik suara sejak duduk di bangku SMA. Hanya saja, kala itu tidak diseriusinya dan sekadar penyaluran hobi semata. Barulah ketika menginjakkan kaki di bangku kuliah, ia mengikuti sebuah lomba menyanyi tingkat nasional yang dilaksanakan di Palembang. Ketika itu kegiatannya berlangsung secara daring karena pandemi.
”Waktu itu ketua HMJ yang daftarkan. Itu dadakan dan saya tidak tahu sama sekali, karena sementara dirawat di rumah sakit akibat tipes. Saya disampaikan kalau besok mesti ikut lomba. Saya bilang, saya usahakan bisa keluar rumah sakit,” tutur Iwan.
Janji itupun ditepati dan Iwan akhirnya ikut lomba. Ada alasan yang dikemukakannya hingga memilih ikut lomba walau kesehatannya belum terlalu pulih. ”Banyak orang yang tidak boleh saya kecewakan. Mereka sudah menaruh kepercayaan kepada saya. Ini tanggung jawab saya,” ujarnya.
Pengorbanan Iwan pun berbuah hasil. Di ajang lomba Pop Solo Islami Tingkat Nasional itu ia keluar sebagai juara tiga se-Indonesia. Dalam waktu dekat ia akan mengikuti lomba menyanyi yang dilaksanakan di Parepare.
Iwan juga bercerita tentang ajang pemilihan Duta Anak Kabupaten Sidrap yang diikutinya di tahun 2019. Ketika itu ia belum kuliah. Pemilihan diikutinya sebagai perwakilan tingkat kecamatan terlebih dahulu.
”Sebenarnya bukan saya yang mau ikut pemilihan. Tapi tidak ada anak-anak di kecamatan yang mau. Lagi-lagi ini dadakan. Ada peluang saya ambil. Waktu itu umur hampir tidak memenuhi syarat, karena kategori anak itu usianya 18 tahun ke bawah. Sementara saya sudah mau masuk 18 tahun. Karena tidak ada perwakilan dari kecamatan, akhirnya saya mendaftar,” terangnya.
Setelah dinyatakan lolos verifikasi, Iwan lanjut ke tahapan wawancara dan juga lolos. Kemudian masuk lima besar grand final. Terpilihlah enam orang. Masing-masing empat orang Duta Anak, terfavorit dan berbakat masing-masing satu orang. Wanse menjadi Duta Anak Terfavorit. Syarat terpilihnya, yakni siapa yang paling sering dibahas selama berlangsungnya kegiatan.
Mulai dari ajang itulah Iwan kemudian menggeluti dunia tarik suara. Salah satu tahapan yang mesti dilaluinya di ajang Pemilihan Dauta Anak itu adalah menyanyi. Dia pun membawakan lagu Bugis.
Ketika duduk di bangku kelas I SMA, Wanse juga mengikuti lomba menulis cerpen dan puisi. Mengikuti lomba puisi tiga bahasa tingkat Sulselbar di Parepare ia meraih juara satu. Bersamaan dengan itu pula mendapatkan juara satu lomba perkusi.
Apakah Iwan mengikuti bakat kedua orang tuanya di bidang seni? Ternyata tidak. Orang tua Iwan saat ini tengah merantau di Malaysia. Enam tahun lamanya mereka tak bertemu. Iwan bersama dua adik laki-lakinya memang sudah diajar untuk mandiri. Mereka kini duduk di bangku SMA kelas II dan kuliah di Sidrap.
Sebenarnya, menurut Iwan, tak pernah ada niatnya untuk melanjutkan kuliah dengan alasan biaya. Namun, kakak sepunya yang sama-sama besar di Makassar langsung mendaftarkannya di UINAM.
”Waktu itu saya bilang ke dia, boleh kamu daftarkan saya kuliah yang penting dapat beasiswa. Alhamdulillah, dapat beasiswa dari semester satu sampai sekarang,” ungkap Iwan.
Beasiswa itu diperoleh Iwan karena ia pemegang kartu KIP kuliah. Bahkan sejak di bangku SMA beasiswa sudah diperolehnya. (*/rus)

The post Ikut Lomba dan Raih Juara Secara Dadakan appeared first on Berita Kota Makassar.

source

Exit mobile version