GOWA, BKM — Hujan deras yang memicu terjadinya longsor di wilayah dataran tinggi membuat pihak Perumda Tirta Jeneberang Gowa mengalami kerugian besar. Pasalnya, pipa induk yang mengarah kepadabpara pelanggan baik sambungan rumah maupun perkantoran rusak dihantam sedimen longsor.
Seperti dialami pipa induk IKK Malino di Kecamatan Tinggimoncong dan IKK Manuju Kecamatan Manuju. Kerugian besar yang dialami Perumda Tirta Jeneberang (dulu bernama PDAM Tirta Jeneberang Gowa), selain air produksi terbuang percuma juga pipa induk mengalami kerusakan. Akibatnya dua IKK ini tidak beroperasi sementara.
Direktur Utama Perumda Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa, Hasanuddin Kamal, kepada BKM, Senin (26/12), mengatakan, kondisi ini membuat jajarannya prihatin. Apalagi, semua ini bukan kehendak manajemen. Tapi karena kondisi bencana.
”Karena itu, kami memohon maaf kepada para pelanggan di Malino dan Manuju atas tidak beroperasinya distribusi air ke pelanggan akibat pipa-pipa induk kami mengalami kerusakan dan harus dilakukan perbaikan segera. Mohon maaf atas kendala ini,” kata Hasanuddin Kamal.
Dikatakan, saat ini IKK Malino melayani kurang lebih 500 rumah dan kantor yang dilayani melalui sumber air di wilayah Pa’tene. Sementara di Manuju dilayani kurang lebih 100 rumah. ”Di Pa’tene, pipa induk kami yang rusak berat sebanyak enam batang. Pipa induk ini jatuh dihantam longsor dan terbawa arus di sungai. Demikian juga di Manuju, sebanyak tiga batang pipa induk rusak terputus sehingga mau tak mau aliran air bersih ke pelanggan juga terputus. Air pun mengalir percuma. Sehingga kami putus sementara untuk dilakukan perbaikan,” jelas Ketua Perpamsi Sulsel ini.
The post IKK Malino dan Manuju Tak Beroperasi appeared first on Berita Kota Makassar.