KEPEMIMPINAN Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih memberikan harapan baru bagi Generasi Z. Bagaimana tidak, saat ini Gen Z semakin kritis terhadap dinamika sosial dan politik di Indonesia.
Generasi ini dikenal dengan semangat untuk perubahan, keadilan, dan keberlanjutan, sehingga mereka menantikan kepemimpinan yang responsif terhadap isu-isu kontemporer seperti perubahan iklim, pendidikan yang berkualitas, dan kesempatan kerja yang lebih baik.
Dalam konteks kabinet Merah Putih yang dibentuk banyak harapan agar kabinet ini tidak hanya mengedepankan figur-figur yang berpengalaman, tetapi juga melibatkan generasi muda dan mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini.
Keterlibatan pemuda dalam pengambilan keputusan dapat memberikan perspektif segar dan inovatif yang diperlukan untuk merumuskan kebijakan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Generasi Z juga mengharapkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kebijakan yang diambil. Mereka ingin melihat upaya nyata dalam memberantas korupsi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Selain itu, perhatian terhadap isu-isu sosial seperti kesetaraan gender, perlindungan hak asasi manusia, dan pemberdayaan ekonomi lokal menjadi sangat penting.
Dalam menghadapi tantangan global seperti krisis iklim, Generasi Z berharap Prabowo dapat mengimplementasikan kebijakan yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan.
Pendekatan yang berkelanjutan, misalnya dalam pengembangan energi terbarukan dan pelestarian sumber daya alam, akan sangat diapresiasi.
Secara keseluruhan, kepemimpinan Prabowo dapat menjadi momen kunci untuk merevitalisasi harapan generasi muda. Melalui Kabinet Merah Putih yang inklusif dan responsif, diharapkan ada sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, terutama generasi Z, untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan lebih berkeadilan.
Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa kepemimpinan dapat menjadi agen perubahan yang nyata, bukan sekadar retorika. (jar)