Site icon ROVINDO

Gelar Raker dan Orientasi Pengurus, AGBSI Sulsel Gagas Pembentukan AGBSI Daerah

MAKASSAR, BKM — Asosiasi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Wilayah (AGBSI) Sulsel melaksanakan orientasi pengurus sekaligus rapat kerja pada hari Sabtu, 10 Februari 2024. Kegiatan tersebut digelar setelah mendapatkan Surat Keputusan Pengurus Pusat AGBSI pada tanggal 16 Januari 2024 lalu.

AGBSI DPW Sulawesi Selatan diketuai oleh Ronisalasa, Wakil Ketua Iskandar, Sekretaris Suparmin, Wakil Sekretaris Asdar, Bendahara Sari Rahayu Arifin, Wakil Bendahara Rinawati Bahdar, dengan personel lainnya dari 24 kabupaten dan kota se-Sulsel.

Kegiatan orientasi pengurus dan raker diselenggarakan di Kantor Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan secara daring dan luring. Hadir secara daring pada kegiatan ini Wakil Ketua II DPP AGBSI Suwarsono dan Kepala Balai Bahasa Sulsel Ganjar Harimansyah.

Dalam sambutannya, Ronisalasa yang merupakan guru SMKN 3 Gowa menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang mendukung kegiatan ini, terutama kepada para pengurus yang telah meluangkan waktunya hadir secara langsung di Kantor Balai Bahasa Sulsel. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pengurus pusat AGBSI yang telah memfasilitasi guru-guru bahasa Indonesia Sulsel untuk berhimpun dan berjuang bersama.

”Apresiasi dan terima kasih khusus diberikan kepada Balai Bahasa Sulsel yang telah mewadahi penyelenggaraan kegiatan dan kesiapan untuk mendukung program dan berkolaborasi dalam upaya pengarusutamaan bahasa Indonesia,” ujar Ronisalasa.

Ketua AGBSI Pusat melalui Wakil Ketua II Suwarsono, mengharapkan geliat ini menjadi salah satu langkah konkret untuk menjaga kualitas dan profesionalisme guru bahasa Indonesia. ”AGBSI Pusat siap bersinergi dan mendukung penuh aktivitas di wilayah, bahkan sampai ke daerah,” kata Suwarsono.

Kepala Balai Bahasa saat memberikan orientasi bagi pengurus memberikan pemantik yang menarik. Ganjar mengingatkan tentang konsisten dan kontinuitas sebuah komunitas. “Jangan sampai hanya semangat di awal tapi makin lama makin kendor,” jelasnya.

“Dalam melaksanakan tugas sebagai organisasi, AGBSI harus dapat menjadi ruang berbagi praktik baik pembelajaran khususnya bahasa Indonesia, menjadi ruang “curhat”, dan harus melaksanakan lokakarya, pelatihan, bimtek, untuk menjaga muruah sebagai guru bahasa Indonesia,” pungkasnya.

Pengurus yang hadir mengamini pemantik dari Kepala Balai Bahasa Sulsel, lalu kemudian mengelaborasi ide menjadi beberapa poin program kerja. Selain webinar penyusunan modul ajar yang saat ini dibutuhkan para guru, AGBSI DPW Sulsel juga dalam waktu dekat akan mulai menggagas pembentukan AGBSI daerah di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.

Andika Prawiro, pengurus dari Kota Palopo berharap agar program kerja dilaksanakan sesuai prioritas dan kebutuhan pengurus dan anggota. Semua pengurus sepakat untuk memulai dari hal esensial yang dapat diejawantahkan dalam bentuk kode etik guru bahasa Indonesia untuk menjaga muruah dan kualitas serta profesionalisme. Hal ini agar kehadiran AGBSI dapat berdampak luas, bukan hanya bagi guru bahasa Indonesia saja. (rls)

source

Exit mobile version