Site icon ROVINDO

Fauzi: Keputusannya Maju Adalah Perintah Partai

MAKASSAR, BKM–Empat pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Luwu Utara (Lutra) telah mengikuti debat yang digelar KPU di Hotel Four Points Makassar, Kamis (31/10) malam.

Salah satu yang menarik dari keempat Paslon adalah pertanyaan yang ditujukan kepada calon bupati nomor urut empat Muhammad Fauzi terkait keputusannya maju Pilbup Lutra.

Saat sesi tanya jawab, calon wakil bupati Triyono Kusnan menanyakan terkait keputusan Fauzi maju dan meninggalkan kursi di DPR RI.
“Bapak Fauzi ini tokoh Luwu Utara yang kemarin sudah duduk di DPR RI, tentu kami harus belajar terkait itu. Pertanyaan saya, apakah bapak sudah meminta izin kepada pemilih meninggalkan jabatan tersebut?” tanya Triyono.

Muhammad Fauzi mengatakan, keputusannya maju adalah perintah partai. Selain itu, ia menjelaskan fenomena mundur adalah hal biasa dan di Sulsel juga banyak anggota DPR yang maju Pilbup.

“Sebagai kader partai kita tidak mungkin menolak perintah partai. Yang maju seperti saya bukan hanya saya di Sulawesi Selatan ini. Calon wakil gubernur salah satunya saat ini juga adalah anggota DPR RI yang mundur. Bahkan ada sembilan anggota DPR provinsi dan kabupaten/kota di Sulsel yang mundur,”kata Fauzi.
Terkait izin ke masyarakat, Fauzi mengatakan tidak ada mekanisme terkait minta izin untuk maju Pilbup. Sehingga keputusannya untuk maju tidak melanggar aturan apa pun.

“Kalau memang mekanismenya ada (untuk izin) harusnya juga kan berlaku untuk calon lain. Tapi nanti kita akan lihat hasilnya pada tanggal 27 November nanti. Jadi jangan kita menghukum sekarang tapi nanti kita lihat,”tandas Fauzi.

Isu terkait maju sebagai bupati meninggalkan kursi DPR RI memang menjadi salah salah satu yang kerap dilayangkan ke calon bupati Muhammad Fauzi. Namun, Fauzi menekankan jika jaringan yang dimiliki di pusat tidak akan mengurangi kontribusi yang bisa diberikan ke Lutra.

Fauzi menjelaskan, sejak terpilih pertama di DPR RI banyak juga yang meragukan apakah bisa berbuat untuk Lutra. “Banyak yang bilang mungkin program akan dibawa ke Aceh atau Jakarta, tapi itu jadi pemicu dan saya buktikan. Silahkan dibandingkan kinerja saya dengan anggota DPR RI lainnya,”kata politisi Golkar ini. (rif)

source

Exit mobile version