DI tengah pesatnya perkembangan moda transportasi darat dan udara, kapal laut masih menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu pilihan utama bagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah kepulauan dan daerah yang belum terjangkau jalur darat.
BAGI masyarakat di wilayah timur Indonesia seperti Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, kapal laut seringkali menjadi satu-satunya moda transportasi untuk mengangkut penumpang maupun logistik dalam jumlah besar. Selain itu, harga tiket kapal laut yang relatif terjangkau menjadi alasan utama masyarakat masih mengandalkannya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Budiono, Manajer PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Makassar. Ia menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan, moda transportasi kapal laut akan tetap menjadi primadona masyarakat.
“Negara kita kebetulan negara kepulauan, jadi transportasi yang saat ini dirasa merakyat adalah kapal laut. Jadi dengan harga yang ekonomis, praktis dan juga sudah ada hal-hal yang kita benahi,seperti layanan dan lainnya,” kata Budiono dalam siniar untuk kanal Youtube BKM News.
Diakui Budiono, di saat pandemi covid-19 negeri ini, antusiasme masyarakat sempat menurun. Namun setelah covid berlalu, perlahan masyarakat kembali menggunakan kapal laut.
PT Dharma Lautan Utama memiliki armada Darma Kencana VII yang memiliki berbagai keunggulan dibandingkan kapal lainnya.
“Sebelum covid kemarin animo masyarakat masih sedang-sedang saja. Tetapi setelah covid lewat, penumpang mulai membeludak untuk menaiki Dharma Kencana VII. Alhamdulillah, memang kapal ini tidak seperti kapal lainnya, karena Dharma Kencana VII ini sudah menggunakan eskalator dan lift. Jadi dengan hal-hal yang berbeda itu membuat masyarakat senang dan tertarik hingga mengajak keluarga dan teman untuk menggunakan Dharma Kencana VII hingga sekarang ini,” terangnya.
Disebutkan Budiono, Dharma Kencana VII kembali beroperasi melayani rute Surabaya–Kupang setelah menjalani perawatan rutin di galangan kapal. Kapal ini menjadi salah satu andalan transportasi laut yang menghubungkan Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Timur.
Dharma Kencana VII memiliki kapasitas angkut lebih dari 500 penumpang dan puluhan unit kendaraan. Fasilitas di atas kapal juga cukup lengkap, mulai dari ruang penumpang ber-AC, kafe hingga musala. Kehadirannya bertujuan untuk memberikan kenyamanan selama pelayaran yang memakan waktu sekitar 3 hari.
Dengan beroperasinya kembali kapal ini, diharapkan konektivitas antarwilayah semakin lancar, khususnya dalam mendukung mobilitas barang dan penumpang dari dan menuju kawasan Indonesia timur. (jar)