Site icon ROVINDO

Elektabilitas Aurama’ 59,5 Persen, Hati Damai 24,7

MAKASSAR, BKM–Kontestasi pemilihan bupati (Pilbup) Gowa diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut satu Amir Uskara-Irmawati Haeruddin (Aurama’) dan nomor urut dua Husniah Talenrang-Darmawangsyah Muin (Hati Damai).
Kini kedua Paslon optimis memenangkan kontestasi Pilbup pada 27 November mendatang.

Peneliti yang juga direktur Riset PT General Survei Indonesia (GSI), Muhammad Ridwan membeberkan hasil penelitian lembaganya bila Paslon Aurama’ dianggap paling tepat untuk memimpin daerah bersejarah tersebut selama lima tahun kedepan. Keduanya dianggap merupakan paket komplit dengan latar belakang yang saling melengkapi.
Survei yang direkam pada tanggal 3 hingga 11 Oktober lalu menempatkan elektabilitas atau tingkat keterpilihan Paslon Aurama’ pada angka 59,5 persen. Sementara itu, elektabilitas Paslon Hati Damai berada di kisaran angka 24,7 persen. Adapun responden yang tidak tahu dan tidak menjawab sebanyak 15,8 persen.

“Amir Uskara masih menjadi primadona masyarakat dalam perhelatan Pilkada Gowa ini. Salah satu variabel mengapa elektabilitas pasangan Aurama terus naik karena adanya glorifikasi terhadap sosok Amir Uskara sebagai tokoh nasional. Saya tidak mendiskreditkan figur lainnya tapi inilah fakta empirik yang ditemukan dilapangan,”ujar Ridwan dalam sebuah diskusi yang digelar di Kedai 168, Jalan Toddopuli Raya, Makassar, Selasa (22/10)

Ditambahkan bila variabel lainnya karena track record Amir Uskara yang sangat menjanjikan. Punya basis jelas dan kinerjanya sebagai legislator selama 25 tahun sangat memuaskan.
Pegiat literasi dan penulis nasional, Bachtiar Adnan Kusuma, menjelaskan bahwa Amir Uskara sudah memiliki bakat dan jiwa kepemimpinan sejak lahir. Hal itu ia pahami betul sebab telah menulis sebanyak delapan judul buku tentang sepak terjang mantan anggota DPR RI tersebut.
“Jiwa kepemimpinan Amir Uskara inilah yang sangat dibutuhkan masyarakat. Meski diawalnya, starting point karier Amir Uskara itu mulai dari bisnis tapi beliau kemudian tumbuh menjadi calon pemimpin nasional,”katanya.

Selain itu, Amir Uskara juga sangat konsen dengan dunia literasi. Tak banyak tokoh nasional yang sudah memiliki delapan judul buku yang berisi kiprah tentang dirinya.
“Figur Amir Uskara memiliki keberpihakan dan kegemaran terhadap literasi baik secara lokal maupun nasional. Ini sangat penting untuk membangun daerah. Mengapa literasi tidak dapat berkembang pada satu daerah, karena pemimpin kita banyak yang terlena dengan program non sumber daya manusia,” tambah Bachtiar.
Pengamat politik dari Unismuh, Dr Ridwan Fawallang menegaskan bahwa masyarakat membutuhkan pemimpin seperti Amir Uskara. Hal itu terpotret dari beragam hasil survei yang dipaparkan belakangan ini.

“Husniah Talenrang-Darmawangsyah Muin memang punya pengalaman. Tapi lihat frekuensi dan jam terbang Amir Uskara. Makanya, masyarakat Gowa perlu berhati-hati memilih pemimpinnya. Butuh pemimpin yang mampu membaca masa lalu, masa kini dan masa depan,”jelas Fawallang. (rif)

source

Exit mobile version