MAKASSAR, BKM — Sepanjang tahun 2023, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) telah menjalankan berbagai program yang memberikan kontribusi besar pada kehidupan masyarakat dan lingkungan. Sebanyak 62 program telah digagas PLN UID Sulselrabar melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Moch. Andy Adchaminoerdin, menyampaikan, dengan kehadiran TJSL PLN Peduli di berbagai sektor diharapkan dapat meningkatkan perekonomian, kesejahteraan, sosial dan pendidikan di masyarakat.
”Komitmen PLN melalui program TJSL ini adalah untuk membantu masyarakat dalam berbagai aspek agar dapat meningkatkan perekonomian, kesejahteraan, sosial dan Pendidikan, serta turut serta menjaga kelestarian lingkungan,” tuturnya.
Secara rinci, program TJSL yang telah dijalankan PLN UID Sulselrabar terdiri dari pilar sosial 28 program, ekonomi 22 program, lingkungan 2 program, dan pendidikan 10 program yang tersebar di provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
Lanjut Andy mengatakan, program yang dijalankan tersebut tidak hanya memberikan dampak positif pada UMKM. Tetapi juga sektor sosial kemasyarakatan. Seperti sekolah serta tempat ibadah juga turut merasakan efek positif dari TJSL PLN Peduli yang digagas PLN UID Sulselrabar.
Salah satu program TJSL PLN Peduli yang bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar adalah Pelatihan Pengembangan Enceng Gondok bagi Kelompok Usaha Wanita Bunga Eja Craft. Selain untuk memajukan ekonomi masyarakat, kegiatan ini juga memiliki tujuan memberdayakan masyarakat terutama perempuan.
Sekretaris Kelompok Usaha Bunga Eja Craft, Raja Muda, mengucapkan terima kasih atas bantuan PLN dalam peningkatan ekonomi UMKM. Raja menjelaskan, kegiatan Pelatihan Pengembangan Enceng Gondok ini diikuti 15 peserta pilihan dari Kelompok Usaha Wanita Bunga Eja Craft serta satu pemateri desain, Sugeng Untung.
”Terima kasih kepada PLN, dengan pelatihan dan pengembangan enceng gondok ini menjadi bentuk dukungan PLN dalam peningkatan ekonomi UMKM. Selain memberikan pelatihan, PLN juga memberikan pendampingan UMKM selama enam bulan dan alat elektronik sebagai penunjang penjualan produk kerajinan tangan Kelompok Usaha Bunga Eja Craft,” ujar Raja Muda.
Diketahui, bantuan pelatihan dan pengembangan enceng gondok menjadi wujud kepedulian PLN sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), nantinya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat serta mendorong pengembangan dan pemberdayaan kelompok wanita.
Raja menambahkan, Kelompok Usaha Bunga Eja Craft merupakan UMKM Binaan PLN UID Sulselrabar yang memproduksi kerajinan tangan dari tanaman eceng gondok yakni kursi, wadah tempat makan, hampers, tas, laundry box hingga sajadah. Aneka produk ini dan dijual mulai dari Rp35 ribu hingga Rp750 ribu per item.
Dengan diadakannya pelatihan di UMKM seperti Bunga Eja Craft, harapannya dapat semakin meningkatkan kompetensi, serta kemampuan para pegiat UMKM dan dapat menaikkan nilai jual produk yang mereka hasilkan. (mir)