MAKASSAR, BKM– Anggota DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama warga, mahasiswa, dan aktivis, awal pekan ini.
Program makan bergizi gratis resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 lalu dan secara bertahap akan menjangkau berbagai wilayah di Indonesia.
Kegiatan sosialisasi makan bergizi gratis diikuti oleh 300-an peserta di Vaan In Sky, Kecamatan Mariso, Kota Makassar. Peserta yang menghadiri kegiatan ini ada dosen, mahasiswa, aktivis, pengusaha, dan juga ormas Islam.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi, dan perwakilan Tenaga Ahli Utama BGN Ikeu Tanziha.
Dikonfirmasi kegiatan MBG yang baru baru ini dihadirinya, anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi menjelaskan komisi IX juga membidangi sumber daya manusia, MBG ini untuk kesehatan masyarakat, BGN merupakan badan yang ditunjuk pemerintah untuk menjalankan dan mengawasi program MBG.
“Program Makan Bergizi Gratis tujuannya dalam rangka untuk peningkatan sumber daya manusia. Ketika SDM sudah mengalami peningkatan, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Ashabul Kahfi, Rabu (27/2).
Sejatinya program MBG bukan hanya diselenggarakan di Indonesia saja, ada kurang lebih 10 negara, bahkan Amerika juga menjalankan MBG, India, Inggris, Etiopia dengan nama yang berbeda-beda. Tujuannya adalah pemenuhan gizi warganegaranya.
“Sudah ada 418 juta rakyat yang mendapatkan asupan makan bergizi gratis di dunia. Di Indonesia tahun ini targetnya 17.890.000 untuk tahun 2025. Target Bulan Maret 2 juta, bulan Mei 5 juta,” papar Ashabul Kahfi.
Adapun sasaran program Makan Bergizi Gratis yang pertama anak usia di bawah lima tahun, karena ini masa kritis pertumbuhan anak, ketika anak dapat kurang gizi, maka ke depannya akan kesulitan gizi.
Kedua, semua jenjang pendidikan dari SD – SMA, sekolah yang sederajat, akan disasar tentu dengan cara bertahap. Karena untuk melayani 18 juta secara bersamaan tidak mudah.
“Program Makan Bergizi Gratis itu sebenarnya sederhana, nasi, telor, ayam, sayur, buah, tapi karena porsi yang banyak, satu dapur 3.000 penerima, butuh ada modal, ada pengawasan dari ahli gizi, chef, dll. Satu SPPG sekitar 50 orang yang bekerja dengan waktu shift-shift-an,” ungkap Ashabul Kahfi.
Sasaran yang ketiga yakni ibu hamil, karena harus mendapatkan asupan gizi agar anak tidak lahir prematur, termasuk ibu menyusui. Program Makan Bergizi Gratis ini program mulia, dalam rangka melahirkan generasi cerdas dan sehat. Sebab, anak yang cerdas dan sehat memiliki kapasitas dan kemampuan kompetitif.
Ashabul Kahfi, juga juga menjelaskan bahwa keberhasilan seseorang tidak semua ditentukan IQ seseorang, kecerdasan emosional sangat memengaruhi, karena ada motivasi dan semangat.
“Program Makan Bergizi Gratis ini untuk peningkatan SDM. Banyak negara maju tapi tidak memiliki SDA, akan tetapi mereka punya SDM yang berkualitas yang bisa memajukan negaranya,” tukasnya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat terutama anak dan ibu, serta mengurangi angka stunting dan malnutrisi.(jun)