PERSAHABATAN bisa dilatarbelakangi berbagai faktor. Salah satunya karena senasib mengalami perundungan ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Personel duo Suaraya ini mengalami hal itu.
NAMA lengkapnya adalah Fahri Pratama Putra, namun akrab disapa Fahri. Alumni Ilmu Ekonomi Universitas Hasanuddin ini merupakan gitaris dan backing vokal di Suaraya. Anak ketiga dari enam bersaudara, kelahiran Parepare 21 September 1996 ini senang menggambar.
Rekannya bernama Muhammad Reyhan Ismail
. Ia karib dengan panggilan Rey. Di Suaraya dia adalah vokalis. Anak pertama dari tiga bersaudara, kelahiran Pinrang, 2 Februari 1997 ini suka menulis. Bahkan telah menghasilkan karya buku.
Keduanya menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar. Mereka mengaku bertemu pertama kali kala duduk di bangku SD di Kabupaten Pinrang. Fahri merupakan pindahan dari sekolah lain. Sementara Rey sudah bersekolah di SD tersebut sejak dari kelas satu.
”Saya baru pindah ke SD yang di Pinrang. Rey memang sudah ada di situ. Kami bertemu di kelas empat. Waktu itu Rey tidak ada temannya. Kami kemudian berteman,” tutur Fahri.
Rey mengamini hal itu. ”Sebenarnya saya punya teman di sekolah waktu itu. Tapi sepertinya saya salah memilih teman. Karena mereka lebih sering memalak saya. Seharusnya tidak seperti itu kalau berteman,” ujarnya.
Kerap menjadi sasaran perundungan (bullying), Rey dan Fahri pun jalan bersama-sama. Akibatnya, mereka pun biasa jadi korban perisakan secara bersama-sama pula.
Namun, Rey mengakui kalau Fahri punya yang sikap berbeda dalam merespons perundungan yang dialami. ”Terus terang Fahri ini orang baik. Beda dengan saya. Dia kalau dibully tidak membalasnya dengan hal-hal yang tidak baik. Malah sebaliknya,” ungkap Rey.
Ia kemudian mencontohkan, suatu waktu Fahri mengetahui anak yang pernah membullynya sedang sakit. Seolah tak ada masalah, Fahri mengajak Rey untuk menjenguk anak tersebut.
The post Dipersatukan Gegara Perundungan di Masa SD appeared first on Berita Kota Makassar.