Dinkes Sulsel Waspadai KLB di Musim Pancaroba

MAKASSAR, BKM — Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisikai (BMKG) menyebut bahwa pada bulan Maret-April akan memasuki musim pancaroba. Ancaman cuaca ekstrem hingga penyakit musiman mesti diantisipasi.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel Muhammadong menyampaikan pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran (SE) kepada kabupaten/kota guna melakukan langkah-langkah antisipasi.

“Itu secara rutin kita lakukan. Pergantian musim ini tiap tahun sudah menjadi rutinitas kita setiap pergantian musim. Apalagi dari warning dari BMKG. Untuk itu kita juga buat SE ke kabupaten/kota untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan peningkatan terjadinya kasus penyakit yang biasa muncul di musim pancaroba, misalnya DBD, flu, diare,” ujarnya, Kamis (14/3).

Edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan intens dilakukan. Pengadaan obat-obatan yang berpotensi banyak diperlukan juga disiapkan.

Apalagi, kata Muhammadong, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin intens memberi perhatian kepada kabupaten/kota terkait musim pancaroba.

Lebih lanjut, Dinkes Sulsel juga mewaspadai munculnya kejadian luar biasa alias KLB. Kondisi ini ditandai dengan peningkatan kasus yang signifikan di daerah tertentu atau terdapat kasus kematian yang tidak diprediksi.

“24 jam harus kita respons, khususnya provinsi dan tentunya tim KLB kabupaten/kota. Dengan begitu, prediksi yang kita tegakkan bahwa kasus penyakit yang dimaksudkan itu, jika mendapatkan pelayanan kurang dari 24 jam kita berharap segera ditangani minimal di Pustu atau Puskesmas,” jelasnya.

Dinkes Sulsel sendiri aktif dalam sektor pencegahan ketimbang saat kasus benar-benar muncul. Sebab penanganannya akan lebih mudah untuk jangka panjang.

Dalam edarannya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan mayoritas orang di dunia menganggap sehat adalah ketika sembuh dari penyakit. Padahal, strategi yang tepat adalah dengan fokus menjaga orang tetap sehat bukan mengobati orang sakit.

Menteri Budi juga membagikan dua tips untuk menjaga diri agar masyarakat tetap sehat, yakni mengatur pola makan dan berolahraga minimal tiga kali dalam seminggu.

“Menjaga kesehatan itu gampang, cukup jaga makan dan olahraga,” imbuhnya.

Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati juga menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan dalam menghadapi kondisi cuaca yang cepat berubah setiap harinya akibat pancaroba. Cuaca panas dan hujan dapat terjadi silih berganti dengan cepat sehingga dapat memicu gangguan daya tahan tubuh.
Selain itu, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan aktivitas di luar ruangan. Termasuk dengan menggunakan perangkat pelindung diri dari terik matahari/hujan seperti payung, topi, atau jas hujan. (jun)

source