Site icon ROVINDO

Digitalisasi Pembukuan UMKM Tingkatkan Akuntabilitas Bisnis

MAKASSAR, BKM — Digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM
semakin kencang dengan hadirnya pandemi. Namun bukan hanya soal layanan maupun tempat
promosi, aspek penting lainnya dalam digitalisasi UMKM adalah pembukuan.
Pencatatan
keuangan yang akuntabel akan memudahkan UMKM naik kelas.

Demikian yang mengemuka dalam webinar bertema “Strategi Pengembangan dan Digitalisasi
Keuangan UMKM di Era Digital” yang dipandu oleh Arya Tandju di Kota Makassar, Sulawesi
Selatan, Kamis (25/8/2022), yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Webinar ini dihadiri oleh Wakil
Walikota Palu Reny A Lamadjido. Selain itu narasumber yang hadir adalah Kepala Dinas UMKM
dan Tenaga Kerja Kota Palu Setyo Susanto, pengusaha di Sulawesi Tengah Gunawan Primasatya,
Mentor Inkubator Bisnis Kota Palu & Maleo Tehno Center Andi Rizky Hardiansyah, Dosen Prodi
Ilmu Komunikasi Universitas Tadulako Ilyas Lampe, Penyuluh Hukum Madya Safrudin, pendiri
Stoik Trisula Nusantara sekaligus konsultan branding Keenan Pearce, serta Prakom Ahli Muda
Yanzen Christianus.

Dalam webinar tersebut, Setyo Susanto membawakan materi dengan tema ‘UMKM Go Digital,
UMKM Go Global: Pentingnya Digitalisasi Pembukuan Keuangan UMKM’. UMKM perlu
beradaptasi dengan digitalisasi. Pelanggan saat ini maunya serba cepat, maka penjual juga
harus cepat menanggapi. Perlu ada piranti atau alat komunikasi khusus yang memang
diperuntukkan kegiatan bisnis. Selain alat komunikasi, pelaku UMKM juga perlu memahami
tentang pembukuan. Saat ini banyak aplikasi pembukuan yang bisa dimanfaatkan untuk
memudahkan bisnis.

“Saat ini semua harus cepat, harus akuntabel pembukuannya, ini juga jadi syarat jika Anda ingin
memperluas usaha, lebih kredibel dilihat oleh lembaga pembiayaan,” tuturnya.

Kemudian, Gunawan membawakan materi dengan tema ‘Peran Digital Marketing dalam
Menunjang Kesuksesan UMKM Pemula’. Teknologi dan kanal digital menghubungkan antara
penjual dan pembeli. UMKM perlu go digital. Mulanya bisa masuk dalam ekosistem loka pasar
maupun memiliki toko daring. Lantas apa saja yang perlu disiapkan sebelum go digital?

Pertama, penting memahami algoritma media sosial. Bidik potensial market, lakukan riset.
Bangun brand yang baik. Bangun reputasi tokomu. Bangun manajemen waktu. Integrasikan
akun pribadi dan usaha. Dan berikan layanan delivery yang tepat.

“Berkomunikasi jitu berarti kuasai percakapan, gunakan soul bahasa digital, yakinkan pelanggan
butuh produk kita, buat pelanggan merasa spesial, dan jadilah lead magnet!,” katanya.

Berikutnya, Andi Rizky Hardiansyah menambahkan materi keamanan digital dengan judul
‘Aman dan Nyaman Transaksi Online di E-Commerce’. Transaksi digital memudahkan penjual
maupun pembeli, namun juga ada resikonya. Yaitu berupa ancaman keamanan siber, yang
meliputi phishing, malware, serangan DDoS, dan hacking. Agar terhindar dari risiko ini, maka
bagi konsumen perlu mengenali modus-modus seperti: harga sangat miring, tawaran produk
yang belum edar, promo tidak masuk akal, resi palsu. Adapun pencegahan spam yang bisa dilakukan yakni mengganti kata sandi, blok akun spam, periksa riwayat login, laporkan spam,
dan jangan klik link aneh.

“Ada payung hukum terkait perlindungan konsumen yaitu UU 8 Tahun 1999 dan UU ITE. Lalu,
bagaimana cara melaporkannya? Siapkan semua bukti transaksi, tulis laporan penipuan, dan
bawa surat laporan ke kantor polisi,” kata Andi.
Yansen Christianus menyampaikan materi etika digital dengan tema ‘Etika Berbisnis Online’.

Perilaku orang belanja online umumnya didorong oleh rasa penasaran. Makanya etika dalam
melayani pembeli online sangat penting. Jangan ada diskriminasi misalnya ketika ditanya harga hanya membalas dengan ‘Cek inbox’. Ini membuat orang bertanya-tanya apakah akan
mendapat harga yang sama dengan orang lain. Sebagai penjual, cepatlah merespons.

“Selain penjual, pembeli pun juga punya kewajiban seperti membaca deskripsi, punya itikad
baik, membayar dengan harga sesuai kesepakatan, dan mengikuti upaya penyelesaian hukum
jika timbul sengketa,” pungkasnya.

Dalam bertransaksi, Ilyas Lampe memaparkan kelebihan penggunaan dompet digital. Menurut
dia, dompet digital memiliki sejumlah kelebihan, seperti terhindar dari bahaya uang palsu, tidak
memerlukan uang kembalian, transaksi bisa dilakukan lebih cepat, termasuk menghindarkan
dari penyebaran bakteri jahat dan virus.

“Namun, ada juga kekurangannya, yaitu uang yang tersimpan dalam dompet digital tidak bisa
dicairkan. Selain itu, merchant-merchant yang melayani pembayaran dengan dompet digital
juga masih terbatas. Dompet digital juga merangsang perilaku konsumtif lantaran mudahnya
bertransaksi,” ucapnya.

Dalam paparannya, Keenan menyampaikan pentingnya branding dalam menjual sebuah produk, baik barang maupun jasa. Sebuah brand, apabila di-branding dengan tepat dan baik, ia akan sulit dilupakan oleh konsumen. Konsumen akan selalu mengingat terus tentang sebuah brand tersebut.

“Contohnya adalah bagaimana Bali dikenal di seluruh dunia. Bali disebut sebagai pulau para
dewa, pulau serpihan surga, pulau dengan seribu kuil, pulau cinta, atau surga terakhir di bumi.
Mendengar kata Bali, langsung tergambar di benak orang tentang pantai, ibadah di pura, sawah
yang indah, dan sebagainya. Sama halnya yang dilakukan oleh pemilik merek yang dikenal dengan keunikan logo mereka,” ucap Keenan.

Sementara itu, Safrudin mengingatkan pentingnya perlindungan dan penghormatan terhadap
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dalam sebuah bisnis. Menurut dia, di era perdagangan bebas
dan globalisasi sekarang ini, peranan HKI semakin penting.

“HKI menjadi salah satu elemen penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. HKI juga menjadi modal utama dalam
pembangunan bangsa berbasis ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan
Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas,
positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah
Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas,
tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam
memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat
dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi. (rls)

The post Digitalisasi Pembukuan UMKM Tingkatkan Akuntabilitas Bisnis appeared first on Berita Kota Makassar.

source

Exit mobile version