MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kota Makassar memberi perhatian serius terhadap kemacetan yang kerap terjadi di sekitar Jembatan Barombong.
Untuk jangka pendek, Pemkot Makassar melalui Dinas Perhubungan melakukan rekayasa lalu lintas di wilayah tersebut.
Rencana jangka panjang, Pemkot Makassar berupaya melobi pemerintah pusat untuk membangun satu jembatan lagi di sana.
Pasalnya, Pemkot Makassar tidak mampu untuk membangun satu jembatan lagi di Barombong karena anggaran yang dibutuhkan cukup besar, mencapai ratusan miliar.
Sebelum mengajukan proposal jembatan Barombong ke pusat, Dinas Pekerjaan Umum (PU) bakal menyusun Detail Engineering Design (DED).
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Makassar, Alamsyah Noorhaq menerangkan, saat ini, DED Jembatan Barombong sudah dalam proses tender.
“Kami sementara menunggu hasil dari Unit Layanan Pengadaan (ULP). Tahapannya sudah memasuki pra kualifikasi,” ungkapnya.
Proses lelang DED menurutnya memakan waktu sekitar dua bulan.
Anggaran DED disiapkan sebanyak Rp500 juta.
Setelah pemenang ditentukan, mereka akan melakukan kajian terkait perencaanan jembatan barombong.
Ada beberapa aspek yang akan dikaji, misalnya kondisi jembatan yang ada saat ini, studi geoteknik, juga terhadap eksisting jembatan.
“Nanti akan diambil kebijakan perencaanan terkait penambahan jembatan atau hanya perluasan, kita tunggu hasil DEDnya,” paparnya.
Rencana awal, sesuai keinginan Wali Kota Makassar Danny Pomanto, jembatan Barombong akan dibuat seperti jembatan kembar di Kabupaten Gowa.
Hanya saja, Pemkot Makassar tidak sanggup menyokong pembagunan jembatan tersebut melalui APBD.
Karena itu, setelah DED rampung, Pemkot akan membawa kajian tersebut ke pemerintah pusat.
Besar harapannya agar pemerintah pusat bisa mendanai pembangunan jembatan Barombong.
“Mudah-mudahan dua bulan kedepan sudah bisa diajukan ke pusat,” tuturnya.
The post DED Jembatan Barombong Mulai Dilelang appeared first on Berita Kota Makassar.