Site icon ROVINDO

Danny:Saya Akan Pimpin Sendiri Digitalisasi Lorong Wisata

MAKASSAR, BKM — Program Lorong Wisata yang merupakan salah satu program strategis Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dipastikan terus berlanjut di tahun 2024 mendatang. Bahkan diharapkan bisa memberi efek lebih luas bagi masyarakat di dalam lorong.

Apalagi diketahui, program ini menjadikan berbagai sektor bisa berjalan. Bahkan hampir semua organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkot Makassar ambil bagian dalam pengembangan lorong wisata.
Mulai dari sektor pariwisata, ekonomi kreatif, kesehatan, ketenagakerjaan, ketahanan pangan, pendidikan, dan masih banyak lagi.
Lorong wisata juga hadir sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menekan inflasi.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto membenarkan jika program Lorong Wisata berkelanjutan tahun 2024 mendatang dan memberi efek manfaat yang lebih luas lagi bagi masyarakat.

“Perbaikan ekonomi kerakyatan termasuk dari perkuatan masyarakat dalam membangun reseliensi sosial, ekonomi, dalam rangka menghadapi segala kemungkinan ke depan, itu bisa dilakukan melalui hadirnya Lorong Wisata,” kata Danny.
Lebih jauh dikemukakan, sesuai data hasil evaluasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), persoalan-persoalan terkait perkotaan seperti pendataan penduduk, baik kelahiran, kematian, urbanisasi, juga bisa dicover melalui program lorong wisata.
Ditemui saat Refleksi Akhir Tahun Pemkot Makassar yang digelar di Hotel Four Point by Sheraton, Rabu (27/12), Danny mengaku akan memimpin mengembangkan lorong wisata lebih modern.
“Saya akan pimpin sendiri untuk digitalisasi Lorong Wisata. Apalagi kita punya Makassar Virtual Ekonomi Centre atau Marvec nanti,” ungkap Danny.
Jika program tersebut berjalan, akhir Januari 2024 mendatang, akan diujicobakan.
Menurut orang nomor satu Makassar itu, saat ini sudah ada 2.037 lorong wisata yang telah hadir. Selanjutnya, tahun depan akan dihadirkan lagi 1.000 lorong wisata.

Untuk lebih mengintensifkan pengawasan di lorong wisata, Danny pun memasang Closed Circuit Television (CCTV).
Tahun ini, Pemkot Makassar telah memasang sekitar 2.000-an CCTV dari target 4.000 yang rencananya akan dipasang.
Ribuan kamera pengintai itu pengendaliannya ada pada War Room lantai 10 Balai Kota Makassar. Selain itu juga pada ponsel RT dan RW.Tujuannya, tiap lorong bisa dipantau. Agar angka kriminalitas menurun.
Tahun depan tentu akan lebih banyak lagi, sesuai dengan pertumbuhan lorong wisata yang akan hadir.
Danny-pun meminta pihak kecamatan maupun kelurahan bekerjasama dengan maksimal agar program longwis ini bisa lebih sukses lagi tahun depan.
Komitmen Pemkot Makassar dalam RPJMD itu menargetkan ada 5.000 lorong wisata yang akan dikembangkan.

Apalagi di lorong wisata itu semua elemen ada di dalamnya, bukan hanya melibatkan kelompok wanita tani untuk menanam seperti di lorong garden, tetapi semuanya, baik pemudanya, baik masyarakatnya, hingga kelompok pengusahanya terlibat untuk meningkatkan penghidupan masyarakat.
Pengembangan lorong yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, utamanya dalam terwujudkan kemandirian ekonomi masyarakat secara tidak langsung ikut mendorong peningkatan kota yang lebih baik.
“Jika kondisi dalam lorongnya baik, maka tentu kondisi masyarakatnya akan baik. Hal ini akan mempengaruhi kondisi kota yang lebih baik, begitu pun dengan sebaliknya. Makanya bapak wali kota kita mengembangkan lorong sebagai titik awal mengembangkan kota menjadi lebih baik,” tandas Danny. (rhm)

source

Exit mobile version