Site icon ROVINDO

Danny Kampanye di Kolong Rumah

MAKASSAR, BKM — Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel nomor urut satu Mohammad Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad melanjutkan kampanye di wilayah yang berbeda. Danny berada di Kabupaten Pangkep, Jumat (4/10).
Usai blusukan di Pasar Sentral Pangkep, ia bertolak ke Kelurahan Balleanging, Kecamatan Balocci untuk bersilaturahmi dengan warga sekitar. Uniknya, Danny bertemu dan bersilaturahmi dengan warga di kolong rumah.
Warga sekitar begitu antusias menyambut kedatangannya. Sorakan ‘Nomor Satu Gubernurku, DIA Menang’ ikut mengiringi.
Tokoh Masyarakat Balocci Syamsul Bahri selaku tuan rumah, menyebut Danny Pomanto adalah sosok yang layak memimpin Sulsel. Dua periode memimpin Kota Makassar, menurutnya menjadi modal besar untuk menjadi gubernur Sulsel.

“Alhamdulillah, Pak Danny ini sudah punya modal untuk menjadi gubernur. Karena sudah dua kali menjadi wali kota,” kata Syamsul Bahri.
Dua periode memimpin, Danny Pomanto dinilai sukses menyejahterahkan warga Kota Makassar. Begitu banyak perubahan. Salah satunya PAD (Pendapatan Asli Daerah) meningkat. Dulunya PAD berada di kisaran Rp500 miliar, kini menjadi Rp1,6 triliun dan diprediksi 2025 mendatang mencapai Rp2 triliun.
Atas dasar perubahan lebih baik yang ia bawa di Kota Makassar, pasangan dengan akronim DIA (Danny-Azhar) ini diharap mampu memberikan angin segar bagi warga Kecamatan Balocci. Sehingga ia mengajak seluruh warga untuk tidak cukup memberikan dukungan untuk pasangan DIA, tapi juga menyalurkan hak pilihnya dengan mencoblos di bilik suara, 27 November nanti.

“Caranya kita memilih tanggal 27 November. Kita dukung, tapi kita tusuk juga di bilik suara. Saya mengajak mari kita sama-sama coblos beliau supaya menjadi gubernur Sulsel,” ajaknya.
Danny Pomanto juga mengajak warga Balocci untuk bersama-sama merubah nasib menjadi lebih baik. “Kalau kita ingin mengubah nasib bersama-sama Insyaallah DIAmi,” ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat cerdas dalam memilih pemimpin. Momen pilkada, kata Danny Pomanto, bukan sekadar berbagi sembako, bagi-bagi uang, ataupun hanya mencoblos. ”Jadi pilkada mengubah nasib kita, dengan cara harapan ini diberikan menjadi amanah bagi para pemimpin yang kita pilih. Jadi pilih nomor satu,” ucapnya.
“Momen untuk mengubah nasib itu hanya lima tahun sekali. Jadi jangan salah pilih. Karena itu soal nasib anak-anak kita, cucu kita, dan nasib kita sendiri,” tutup Danny.

Seruan Ketua DPC PDIP Pinrang

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Pinrang menunjukkan soliditisnya dalam rangka memenangkan usungan pada pilbup Pinrang dan pilgub Sulsel. Melalui peringatan maulid Nabi Muhammad Saw yang digelar di Kantor DPC PDIP Pinrang, Jalan Jendderal Ahmad Yani, Jumat (4/10), calon bupati dan wakil Ahmad Jaya Baramuli-Abdillah Natsir (JADI) kompak hadir bersama calon wakil gubernur Sulsel Azhar Arsyad atas undangan Ketua DPC PDIP Pinrang Hj Kartini Lolo. Dua pasangan usungan PDIP ini sama-sama mendapatkan nomor urut satu yang dianggap terbaik.
Selain kandidat, hadir pula Wakil Bupati Pinrang periode 2019-2024 H Alimin yang merupakan kader PDIP, 12 DPAC, sayap partai, serta ranting PDIP di Pinrang.
Kartini Lolo mengajak seluruh kader partai berlambang moncong putih untuk solid memilih nomor urut satu, baik di pilkada Pinrang dan maupun pilgub Sulsel 27 November mendatang.

“Ajaki tassala-salai (jangan terpecah) karena beda pilihan. Aja toddo (jangan mencoblos) sampai tiga atau dua, batalki. Kalau mau sah toddo satu. Insyaallah kita bersatu kemenangan kita raih. Kalau kemenangan gampang diucapkan. Tapi kalau tidak berjuang bersama, akan berat,” ajak Kartini Lolo.
Mantan anggota DPRD Sulsel periode lalu ini mengimbau agar memilih pemimpin yang pro dengan rakyat, peduli terhadap daerah.
“Kita butuh pemimpin yang pro rakyat. Kita tidak butuh hanya mementingkan diri sendiri. Kita butuh yang datang ke Pinrang ingin memperbaiki. Kita butuh perubahan,” sambung Kartini.

Semua itu, dianggap ada pada nomor urut satu, khususnya di pilgub Sulsel, yakni pasangan DIA.
“Saya bersama beliau (Azhar Arsyad) lima tahun di DPRD provinsi. Kami tahu, sekarang ini banyak utang provinsi. Jadi jangan suka memilih yang suka berutang karena yang menanggung utang adalah masyarakat,” ucap Kartini.
Olehnya itu, Kartini menegaskan kepada seluruh kader partai untuk mengawal kemenangan DIA.
“Kawal beliau untuk memenangkan nomor satu. Saya yakin kita pasti memilih nomor satu. Tidak ada salahnya saya kampanye karena ini acara partai. Apalagi karena kami pengusung cabup dan cagub,” sambungnya.

Wanita yang dijuluki Megawatinya Pinrang ini juga mengimbau untuk menjaga pilkada agar jangan sampai terjadi kecurangan. “Engkamanengki waspadaki saling menjagayang namanya kecurangan. Tidak ada namanya itu di politik kalah terhormat. Jadi kita kawal dan menangkan DIA,” imbuhnya.
“Minggu nanti kita raker khusus dan memanggil semua ketua DPC, DPAC, sayap, ranting dan badan-badan untuk memperkuat kekuatan memanngkan calon usungan. Gunanya wajib kader turun memperjuangkan. Tidak ada yang boleh keluar jalur. Harus satu komando satu, satu garis memenangkan calon usungan,” sambungnya berapi-api.
Calon Wakil Bupati Pinrang Abdillah Natsir mengajak agar pada 27 November bersama memilih nomor satu. “Kalau dua-duanya jadi, kita manyameng (enak) to Pinrange (orang Pinrang). Sama nomorku (nomor satu) ini tidak diatur. Tapi diatur oleh Tuhan. Jangan ada golput. Mari menangkan nomor satu,” ungkapnya.
Sementara Azhar menambahkan bahwa Hj Kartini Lolo adalah sahabatnya bersama di DPRD Sulsel periode lalu. Ia mengetahui bagaimana keuangan di Pemprov. Bahkan sebelum masanya berakhir, untuk anggaran 2025 Pemprov masih meninggalkan utang.

“Kita butuh pemimpin yang bukan saja mengerti kepentingan masyarakat, tapi juga punya kemampuan mencari sumber-sumber pembiayaan. Apalagi saya sama-sama Haji Kartini masih membahas APBD Pokok kemarin. 2025 APBD kita masih menanggung beban utang,” bebernya.
Penegasan Azhar ini kemudian disambung hadirin ratusan orang mengatakan siap menangkan satu, bukan yang lain. (rhm)

Azhar Dapat Gelar Kedatuan

Pada Kamis siang (3/10), Azhar Arsyad berkesempatan bersilaturahmi di Addatuang Sawitto di Istana Kerajaan Sawitto di Kompleks Saoraja, Pinrang. Sebelum masuk ke Istana Kerajaan Sawitto, Azhar yang tiba bersama rombongan usai menghadiri acara pelantikan pengurus Ikatan Alumni DDI (IADI), disambut Tari Paduppa.
Ketua Rumpun Kedatuan Andi Pallawagau Karrang yang mendampingi Azhar, menyampaikan kedatangannya adalah silaturahmi dengan Kedatuan Sawitto bersama rumpun keluarga. Bahkan Azhar adalah satu-satunya calon yang mendapat kehormatan diterima di istana kerajaan ini, di mana sebelumnya adalah Pj Bupati Pinrang H Ahmadi Akil, pada 15 Juli lalu.

“Saya sekaligus ketua tim Danny-Azhar atau DIA hadir di Saoraja ini menyampaikan ini adalah satu-satunya calon (wakil gubernur) diterima. Tapi kami datang tidak pakai atribut partai, karena semata-mata ingin diskusi dan silaturahmi dengan kedatuan,” ucap Andi Pallawagau.
Disaksikan Datu Sawitto ke XXVI yang diwakili Andi Sinrang, dan rumpun keluarga Kedatuan Sawiitto. “Saya ingin memperkenalkan Pak Azhar ini satu-satunya putra daerah Pinrang yang paling layak dan wajib di perjuangkan di Pinrang akan datang,” ucap Ketua Fraksi PKB di DPRD Pinrang.
“Kedatangan ini untuk mendapatkan doa hingga dukungan karena perwakilan yang akan memberikan perubahan lebih baik,” sambungnya.
Azhar lalu diberikan pin kedatuan hingga pusaka Keris Lamba 5 oleh Datu Sawitto sebagai simbol sebagai pejuang putra daerah Pinrang.
Perwakilan Datu yang memberikan sambutan menyampaikan bersyukur dapat menerima Azhar Arsyad. “Ini kejadian langka. Putra Paleteang (Pinrang) ini adalah orang penting perlu didukung dan itu tidak salah,” kata dia dihadapan rumpun keluarga.

Setelah menerima pin, Azhar sudah dianggap sebagai bagian keluarga Addatuang Sawitto dan diberi gelar puang. “Sudah menjadi bagian keluarga, sehingga Azhar berhak diberi gelar Puang Azhar,” ucap jubir dari rumpun keluarga Datu Sawitto.
Azhar tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya karena istana ini tidak sembarangan untuk disemati pin dan menjadi bagian Addatuang Sawitto. “Ucapan kebahagiaan sekaligus merasa terhormat bisa diterima di kedatuan ini untuk silaturahmi. Saya orang biasa, dan seperti bemimpi masuk kedatuan bersilaturahmi,” kata Azhar.
Azhar menambahkan, dirinya bersama Danny Pomanto berkomitmen mengawal salah satu kerajaan Datu Sawitto. “DIA sangat mendukung kegiatan ritual tradisional. Gunanya apa, agar kebudayaan khusus di kedatuan Sawitto tetap berjalan,” ungkapnya. (rhm)

source

Exit mobile version