LUWU, BKM–Pihak Kedatuan Luwu menerima kehadiran dari calon gubernur Sulawesi Selatan nomor urut satu, Mohammad Ramhan (Danny) Pomanto di Istana Langkanae Kedatuan Luwu, Minggu (3/11).
Danny Pomanto, menerima sambutan hangat dari para sesepuh Kedatuan Luwu, Dewan Adat 12, dan perangkat adat lainnya dalam kunjungannya ke Istana Kedatuan Luwu.
Kedatangannya disambut dengan penuh tradisi, dimulai dari penyambutan dengan tabuhan gendang dan tarian adat yang memukau.
“Selamat datang di Tanah Luwu, tanah yang bermartabat dan menghargai adab,” sambut para tetua adat saat Danny tiba di gerbang istana.
Acara yang berjalan khidmat itu, dengan iringan payung adat, Danny Pomanto bersama para sesepuh, menuju “Salassa Alabiranna”, istana utama Kedatuan.
Di dalam Baruga, Datu Luwu, para sesepuh keturunan Datu Luwu memberikan sambutan hangat, menghargai sikap Danny yang terlebih dahulu mappesabbi-memberitahu kedatangannya dengan penuh etika, sesuai tradisi adat setempat.
“Danny bukan tamu, tetapi kembali ke kampung halamannya, berdasarkan silsilahnya yang terhubung dengan Sawerigading,” ujar Datu Luwu, yang diwakili oleh Andi Sana Kaddiraja Opu To Sulolipu di dalam Sallassa kedatuan Luwu.
Di tempat yang sama, Opu Maddika Ponrang Andi Sadda Wero Kira Opu To Mannangnenungan mengisyaratkan dukungannya terhadap langkah Danny untuk memperbaiki Sulawesi Selatan.
“Leluhur kami selalu memesan untuk berbuat kebaikan. Jadi, jika ada kebaikan yang ditawarkan, mengapa kita tidak menerimanya?” ungkapnya, menguatkan pesan tentang kebijaksanaan.
Danny Pomanto merespons dengan penuh rasa hormat dan terima kasih. “Kami sangat terhormat berada di Kedatuan Luwu. Terima kasih atas sambutan hangat para sesepuh dan Dewan Adat. Kami mohon maaf atas segala kekurangan,” ujarnya.
Danny juga menegaskan keinginannya untuk terus belajar dari sejarah dan tradisi yang menjadi bagian penting dari Sulawesi Selatan.
“Prinsip ini akan menjadi spirit utama untuk membangun Sulawesi Selatan ke depan,”jelasnya.
Kunjungan ini memperkuat hubungan Danny Pomanto dengan simpul kedatuan para tokoh lembaga adat daerah, Danny mendapat dukungan kuat dari Kedatuan Luwu terhadap gagasan dan inovasinya untuk masa depan Susel.
Danny menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai adat, terutama dalam hal sipakatu, sipakalebbi, dan sipakainga. Tiga prinsip utama dalam budaya Bugis-Makassar yang menekankan pada saling menghargai, saling memuliakan, dan saling mengingatkan.
Menurut Danny, tanpa tiga prinsip ini, silaturahmi yang baik tidak akan terwujud, dan petunjuk yang baik untuk masa depan pun akan sulit ditemukan.
“Mohon ijin, kami ingin belajar dan diajari tentang sejarah dan nilai-nilai adat yang menjadi bagian penting dari Sulawesi Selatan. Prinsip ini akan menjadi spirit utama untuk membangun Sulsel ke depan,” kata Danny. (rhm)