MAKASSAR, BKM–Pemerintah Kota Makassar berencana mengurangi tenaga Laskar Pelangi.Pengurangan dilakukan imbas dari tertunggaknya pembayaran Dana Bagi Hasil (DBH) oleh Pemprov Sulsel selama beberapa bulan.
Saat ini jumlah Laskar Pelangi yang tersebar di berbagai OPD Pemkot Makassar mencapai 11 ribu lebih.
Jika Pemprov Sulsel tidak segera menyalurkan DBH ke Pemkot Makassar, akan berimbas pada keberlangsungan sekitar 7.000 Laskar Pelangi yang ada saat ini.“Mau bayar pakai apa (gaji) Laskar Pelangi kita,” ungkap Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto usai memimpin apel pagi di Halaman Kantor Wali Kota Makassar, Jalan Ahmad Yani, Senin (30/12).
Pemkot Makassar pun akan melakukan seleksi ulang bagi seluruh tenaga Laskar Pelangi yang ada saat ini.
Bahkan, orang nomor satu Makassar itu akan membentuk tim untuk menyeleksi ulang keberadaan mereka.
“Model seleksi dengan evaluasi kinerja, atau kita lakukan tes ulang, supaya lebih fair,” tambah Danny.
Untuk seleksi, Danny sudah menginstruksikan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk membentuk tim secepatnya.
“Kalau bisa tanggal 2 Januari sudah ada tim yang terbentuk untuk melakukan seleksi ulang bagi Laskar Pelangi,” tambah Danny.
Soal DBH, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar, M Dakhlan mengatakan, yang disalurkan Pemkot Makassar hingga saat ini baru empat bulan.
“Awalnya tiga bulan. Tapi pekan lalu ada masuk satu bulan. Jadi baru empat bulan yang dibayarkan Pemprov Sulsel,” kata Dakhlan.
Dia melanjutkan, sebenarnya BPKAD Sulsel berjanji akan membayarkan DBH Pemkot Makassar sampai enam bulan tahun ini. Berarti masih ada dua bulan yang bisa diharapkan bisa disalurkan ke kas daerah.
“Tapi kalau sampai besok (hari ini) tidak dibayarkan, berarti hanya empat bulanji yang terbayar. Kita tunggu sampai besok (hari ini,” ungkap Dakhlan.
Biasanya, tambah Dakhlan, pembayaran DBH diselesaikan hingga sembilan bulan. Sementara besaran DBH yang menjadi hak Pemkot Makassar sekitar Rp25 hingga Rp30 miliar per bulannya.
“Hal itu tentu sangat mempengaruhi postur anggaran Pemkot Makassar karena mempengaruhi pendapatan. Adapun ebutuhan anggaran untuk Laskar Pelangi lebih dari Rp200 miliar dalam setahun,” tandas Dakhlan. (rhm)