Site icon ROVINDO

Dampak Pencemaran Lingkungan: Tanggung Jawab Pemimpin dan Solusi Inovatif

SALAH satu yang menjadi perhatian saat ini adalah isu tentang lingkungan. Karena itu, masyarakat berharap agar pemimpin yang terpilih dapat memahami isu fundamental tersebut, agar dapat mengambil langkah solutif dalam penyelesaiannya.

Isu lingkungan merupakan masalah yang terjadi hampir di semua negara, terutama negara berkembang,termasuk Indonesia. Isu lingkungan yang mendunia dan sempat menjadi berita terkait dengan pemanasan global (global warming). Persoalan ini tentu tidak berdiri sendiri, tetapi terkait dengan banyak hal, antara lain tingkat polusi yang tinggi dari negara-negara industri. Demikian pula dengan penggundulan hutan, baik secara resmi maupun illegal logging.

Isu lingkungan menjadi hal yang harus menjadi khusus dari setiap kandidat. Sebab jika isu lingkungan diabaikan maka bisa berdampak pada terjadi masalah lingkungan, seperti pencemaran dan sebagainya.
Pencemaran kini menjadi permasalah besar pada kondisi lingkungan akibat perkembangan ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut melebihi batas ambang dari toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan ini antara lain peningkatan jumlah penduduk dan kegiatan eksploitasi alam yang tidak terkendali, serta adanya industrialisasi yang tidak dikelola dengan baik.

Secara teori pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai perubahan faktor abiotik akibat kegiatan yang melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik. Misalnya, penggunaan kendaraan bermotor ataupun alat pengolah bahan baku yang terkadang tidak sesuai dengan standardisasi lingkungan.
Ada dua jenis bahan dalam pencemaran. Pencemaran lingkungan sering disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesarnya adalah manusia. Sadar atau tidak, kita telah berkontribusi dalam proses pencemaran lingkungan. Mulai dari pertambahan jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya sumber zat pencemaran sehingga alam tak mampu menetralisir.

Aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi faktor rusaknya lingkungan, diantaranya penggunaan kantong plastik secara massif, pembuangan sampah dan limbah deterjen ke sungai, penggunaan AC berlebih, pembuangan limbah elektronik yang tak sesuai aturan, pembakaran hutan, penggunaan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan lebih banyak polusi, pembuangan limbah pabrik atau kotoran ke sungai, penebangan hutan yang mengakibatkan hutan tak mampu menyerap karbon-dioksida lebih banyak, dan lain-lain.Dengan
Adanya begitu banyak penyebab pencemaran lingkungan menghasilkan berbagai dampak kepada lingkungan. Hal ini membutuhkan akomodasi dari pemerintah daerah guna menertibkan berbagai bentuk pencemaran lingkungan.

Dalam isu pencemaran lingkungan setiap paslon harus memiliki gagasan dalam penyelesaiannya seperti mengampanyekan gaya hidup ramah lingkungan, memberikan edukasi dalam pengelolaan sampah, hingga menertibkan pembuangan limbah oleh berbagai perusahaan yang kerap kali terjadi. (yus)

source

Exit mobile version