BKMF Sinapsis FIKK UNM Edukasi Masyarakat Desa Taraweang Tentang Pentingnya Hygiene dan Sanitasi untuk Tangkal Stunting

MAKASSAR, BKM — Stunting menjadi salah satu masalah serius yang tengah menjadi fokus utama pemerintah untuk mengurangi dan menuntaskannya. Karena itu diperlukan upaya secara massif guna mengatasinya.

Stunting sendiri merupakan gangguan kesehatan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi hingga mengakibatkan pertumbuhan fisiknya terganggu. Hal itu ditandai dengan beberapa gejala seperti tinggi badan yang lebih pendek, badan terlihat kurus dan lainnya.

Sebagai sebuah lembaga di kampus, Biro Kegiatan Mahasiswa Fakultas (BKMF) Sinapsis Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Makassar (UNM) tergerak untuk ambil bagian dari upaya tersebut.

Melalui program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), BKMF Sinapsis berhasil terpilih dan lolos pendanaan dalam Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) tahun 2024.

Tim yang beranggotakan 14 orang itu melakukan pengabdian di Desa Taraweang, Kabupaten Pangkep dan mengangkat tema Desa Sehat, dengan sub proposal Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Melalui Galeri Desata (Desa Sehat Taraweang) Berbasis Local Healthy Living Application System untuk Mendukung SDGs Desa.

Selain mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada orang tua, mereka juga melantik kader sebanyak 68 orang. Para kader ini nantinya akan melanjutkan program-program yang telah mereka susun.

“Kader yang berjumlah 68 orang itu dinamakan Galeri Desata (Desa Sehat Taraweang). Fungsinya adalah agar program-program yang kita bawa ke Desa Taraweang ini nantinya bisa dilanjutkan dan dijalankan secara mandiri. Mereka juga sudah ada surat keterangan, yang nantinya akan dianggarkan untuk biaya operasionalnya,” ungkap Muhammad Fikram B selaku tim pelaksana.

“Kami mengedukasi masyarakat mengenai apa itu stunting. Kemudian apa dampak dari stunting itu, bagaimana cara pencegahannya dan seperti apa ciri-ciri jika terjangkit stunting. Namun yang paling penting adalah hygiene dan sanitasi,” terang Fikram.

Menurut Fikram, keluarga memiliki peranan penting untuk melakukan pencegahan stunting. Untuk itu disusunlah program MPK3. Singkatan dari edukasi mengenai pentingnya peran keluarga terhadap sadar gizi anak. ”Dan ini menjadi salah satu gerakan yang kami gaungkan,” jelasnya.

BKMF Sinapsis melaksanakan sosialisasi pada tanggal 1-7 Juli 2024. Selanjutnya, pada tanggal 1-6 mereka menggelar kegiatan di Posyandu bagi warga dari lima dusun yang ada di Taraweang.

Alasan berkegiatan di wilayah Pangkep, menurut Fikram, karena kabupaten ini menjadi daerah tertinggi kedua angka stuntingnya di Sulawesi Selatan. Hal itu dibuktikan dengan adanya 33 anak dengan kasus stunting.

”Berdasarkan survei gizi, kami lihat Pangkep menjadi daerah tertinggi kedua angka stuntingnya di Sulsel. Pas kami datang datanya yang masuk sebanyak 33 orang yang stunting. Kemudian kami melakukan beberapa bentuk intervensi. Salah satunya adalah melakukan pendampingan dan memberikan makanan tambahan,” sambungnya.

Upaya itu pun berbuah manis. Dari 33 kasus stunting di awal, pada bulan Agustus sudah mulai mengalami penurunan sebanyak dua orang.

“Setelah kami melakukan intervensi dengan sejumlah penanganan, Alhamdulillah pada bulan Agustus kemarin ada dua orang anak sudah dinyatakan tidak lagi stunting. Ini tentu kami sangat bersyukur karena sudah ada perubahan, dan semoga ke depannya semakin menurun,” harapnya.

Diakui Fikram, timnya memiliki indikator pencapaian, yaitu preventif dan akuratif. Mereka memberikan bantuan berupa tablet penambah darah kepada ibu hamil, remaja serta pemberian makanan tambahan kepada balita.

Fikram bersama timnya bersyukur dengan antusiasme masyarakat yang begitu besar. Apalagi nantinya ada 68 kader tersebut juga akan melanjutkan program yang telah mereka susun.

“Alhamdulillah, tanggapan masyarakat dengan kehadiran kami sangat baik. Tingkat partisipasi mereka sangat tinggi. Rencana nantinya kader yang dilantik akan melanjutkan program ini. Kebetulan mereka sudah rapat program kerja, dan rencananya akan melaksanakannya di tahun ini,” tandas Fikram. (jar)

source