MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kota Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung 14-16 Desember besok. Selama tiga hari itu, potensi hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang diprediksi bakal terjadi.
Kondisi cuaca seperti itu bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, air pasang, angin kencang, genangan, hingga pohon tumbang.
Menyikapi kondisi tersebut, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto sudah memerintahkan masing-masing OPD terkait untuk siaga dan mewaspadai terjadinya bencana. Seluruh lurah dan camat diinstruksikan untuk memantau wilayah masing-masing. Terutama bagi yang bertugas di daerah rawan banjir.
“Jadi tapi pagi (kemarin) sudah saya sampaikan bahwa BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini terkait adanya cuaca ekstrem. Begitu juga dari pemantauan satelit, tiga hari ini cuaca ekstrem. Berpotensi untuk terjadi angin kencang hingga hujan lebat,” ungkap Danny saat ditemui di rumah jabatan Sekretaris Kota Makassar di Kompleks PDAM, Jalan Ratulangi, Minggu (14/1).
Orang nomor satu Makassar itu juga secara khusus sudah memerintahkan Disdik untuk mengantisipasi terjadinya genangan atau banjir di sekolah-sekolah “Khusus untuk sekolah rawan banjir, saya keluarkan instruksi khusus, jika memang tidak memungkinkan untuk sekolah tatap muka, belajar dari rumah saja,” kata Danny.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mewaspadai kemungkinan terjadinya kecelakaan atau bencana akibat cuaca buruk. “Anak-anak harus dijaga baik-baik. Waspada pada arus listrik kabel terbuka. Termasuk mewaspadai pohon-pohon yang rawan tumbang,” ujar Danny.
Ditambahkan, sejauh ini belum ada laporan terkait wilayah yang mengalami banjir serta genangan yang cukup parah. Meski begitu, kewaspadaan harus selalu ditingkatkan.
Menyikapi kondisi cuaca yang cukup ekstrem dalam beberapa hari ke depan, Dinas Pendidikan Kota Makassar telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan ke kepala sekolah baik tingkat PAUD, TK, SD, SMP baik negeri maupun swasta se-Kota Makassar.
Surat edaran tersebut, kata Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin, dikeluarkan untuk menyikapi cuaca ekstrem atau kemungkinan hujan lebat yang diperkirakan bakal terjadi selama beberapa hari ke depan.
Mantan Plt Kepala Dinas Sosial Kota Makassar itu mengatakan, mengacu pada prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, diperkirakan pada tanggal 14-16 Januari bakal berlangsung cuaca ektrem yang ditandai dengan hujan lebat.
Menyikapi hal itu, jika terjadi kondisi tidak memungkinkan untuk belajar secara luring, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dari tanggal 15-16 Januari dilakukan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring. Dengan begitu, para peserta didik tetap dapat belajar di rumah masing-masing.
Kepala sekolah bersama seluruh Dewan Guru dan tenaga kependidikan lainnya melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah. Menyampaikan laporan secara tertulis kondisi terkini di lingkungan sekolah kepada Dinas Pendidikan Kota Makassar yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi.
Kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan agar menghindari aktivitas luar yang mungkin dapat membahayakan keselamatan diri dan peserta didik.
“Dinas Pendidikan segera membuat posko dan tim Tanggap Cuaca Ekstrem untuk memantau kondisi sekolah-sekolah di Kota Makassar, dan melaporkan kepada Wali Kota,” tandas Muhyiddin. (rhm)