PILKADA 2024 adalah salah satu momen politik yang dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Karena dengan pelaksanannya akan diperoleh kepemimpinan yang baru. Harapan besarnya akan terpilih pemimpin daerah yang kompeten dan jujur.
Tidak terasa pesta demokrasi serentak akan berlangsung November. Ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk bisa memilih pemimpin yang tepat untuk menakhodai daerahnya masing-masing selama lima tahun ke depan.
Namun, saya melihat kendala atau tantangan yang biasa terjadi dalam pilkada adalah maraknya politik uang, manipulasi data pemilih, dan ketidaknetralan aparat. Ini menjadi pekerjaan rumah untuk bisa mengatasinya. arena jika masalah tersebut masih terjadi, tentu itu akan melahirkan pemimpin yang tidak bijaksana, yang bisa saja nantinya akan menjadi momok bagi masyarakat.
Saya pikir, Bawaslu atau pihak terkait bisa mengatasi hal tersebut dengan berbagai cara. Salah satunya adalah melakukan sosialisasi dan juga memberikan sanksi tegas kepada para pelaku yang kedapatan melanggar aturan.
Selama ini saya melihat bahwa sanksi yang diberikan belum terlalu efektif. Hal itu membuat para oknum masih berani untuk bermain.
Dengan pemilu yang bersih dan jujur kita berharap agar pemimpin terpilih memiliki integritas, kompeten, peduli kesejahteraan rakyat, serta fokus pada pembangunan infrastruktur, memberdayakan masyarakat, dan mampu berkomitmen pada pelestarian lingkungan.
Intinya yang diharapkan adalah pemimpin terpilih nantinya dapat membawa perubahan positif ke depannya. Bukan hanya untuk orang terdekat dan bahkan keluarganya sendiri. Karena jika itu terjadi tentu akan membuat ketimpangan sosial di lingkup masyarakat hingga memicu terjadinya gejolak. (jar)