Bahtiar Dorong Perda Holtikultura dan Perkebunan
axel wiryanto
Thursday, 21 March 2024 10:09 am
dibaca 91 kali

MAKASSAR, BKM — Sejak menjadi Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin kerap menghadirkan kebijakan yang berhubungan dengan holtikultura dan perkebunan.

Sebut saja budidaya pisang cavendish, rencana pabrik cabai, penanaman sukun, gerakan pangan murah, penanaman 2 juta nangka madu dan sejumlah gagasan lainnya.
Yang terbaru disampaikannya di hadapan para anggota DPRD Sulsel dalam rapat paripurna, Senin (18/3). Bahtiar menginginkan adanya peraturan daerah (Perda) terkait holtikultura dan perkebunan.

Ia berharap ini bisa menjadi Ranperda inisiatif DPRD.

“Saya usulkan jika dimungkinkan ada satu Perda tentang budidaya holtikultura. Perda inisiatif DPRD,” ujarnya.

Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini ingin Perda tersebut dapat diketok palu agar apa yang ia rintis selama menjadi Pj Gubernur dapat terus berlanjut.

“Perda budidaya holtikultura dan peternakan Sulsel, agar apa yang saya rintis bisa berkelanjutan dan menjadi sumber pendapatan alternatif Sulsel,” imbuhnya.

Usulan itu mendapat respons positif dari Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari.

Menurutnya, tidak masalah jika Ranperda itu menjadi inisiatif DPRD Sulsel.

“Oke, tidak ada masalah (kalau jadi Ranperda inisiatif DPRD). Itu juga disuarakan oleh masyarakat ketika bertemu dengan kami.

Jadi itu juga bisa. Tetapi proses perda ada mekanismenya. Itu juga harus diatur dan jalankan sesuai payung hukumnya,” terangnya.

Ia mengaku kebijakan Pj Gubernur Bahtiar sudah dirasakan oleh masyarakat sehingga pihaknya turut menginginkan agar kebijakan ini berkelanjutan.

“Kita harapkan ini kedepannya berkelanjutan dan memang perlu ada semacam perda untuk menguatkan itu,” tutupnya.

SMK Holtikultura

Sejalan dengan hal itu, pembangunan SMK Pisang atau SMK Holtikultura rencananya akan mulai dibangun pada Mei mendatang. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel Andi Iqbal Najamuddin.

Saat ini, kata dia, pembangunan SMK Pisang ini sementara masuk dalam proses pembahasan lahan dan proses Detail Engineering Design (DED).

“Mungkin tidak lama 45 hari (DED). Bulan 5 (Mei) paling lambat sudah dibangun fisiknya,” kata Andi Iqbal, Selasa (19/3).

Ia menyebut, Sekolah Pisang ini akan menerima siswa baru pada ajaran tahun ini, tepatnya Juni-Juli mendatang. Pengerjaan sejalan dengan penerimaan siswa baru.

Untuk jurusannya, sebut Andi Iqbal, hanya ada jurusan Holtikultura.

“Karena ada juga rencananya dibuat laboratorium agar anak-anak (siswa) dapat belajar kultur jaringan untuk pembibitan,” ucapnya.

Ruangan yang akan dibangun pun ada ruang kelas, ruang guru, praktik dan juga ruang kepala sekolah.

“Tahap awal ada dua, tiga ruangan (kelas).

Anggaran pembangunannya kalau tidak salah Rp6 miliar sampai Rp7 miliar di DPA-nya. Adapun kuota siswa 36 kalau tidak salah,” ujar Andi Iqbal.

Untuk tenaga pendidik yang akan mengisi sekolah tersebut dari perguruan tinggi mahasiswa dengan konsep Merdeka Belajar.

“Kita bisa bekerja sama dengan mahasiswa sebagai guru bantu, dan juga menggunakan beberapa guru produktif dari sekolah pertanian.

Vokasi kan dunia industri tenaga kerja. Apalagi banyak guru produktif akan pensiun. Jadi mahasiswa bisa menjadi guru pengganti mengajar,” pungkas Andi Iqbal. (jun)

source