Bagi Makanan Komposisi Menu Maksimal, Khitanan Premium
axel wiryanto
Monday, 19 February 2024 07:05 am
dibaca 93 kali

MAKASSAR,BKM.COM–BAGI kaum muslimin, memberi sedekah sangat dianjurkan. Pemberian sesuatu kepada mereka yang membutuhkan dan semata hanya mengharap ridha Allah Swt itu bisa dilakukan kapan saja. Makanan merupakan yang umum dibagikan.

SEDEKAH Jumat Pekanan (SJP) merupakan komunitas yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.

Mereka memiliki program rutin yang dilaksanakan setiap pekannya. Komunitas ini memberikan sedekah berupa nasi kotak kepada yang membutuhkan.
Bang Doel merupakan founder SJP. Sementara Ibnu Purnama menjabat sebagai ketua umum. Keduanya hadir menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar.
Menurut Bang Doel, komunitas SJP berdiri pada tahun 2017. Mulanya sebagai wadah silaturahmi alumni Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia (UMI) tahun 2009.
Seiring berjalannya waktu, gerakan tersebut sempat mengalami vakum. Namun kembali diinisiasi oleh Bang Doel sebagai bentuk ikhtiarnya. Maka bertransformasilah komunitas tersebut yang awalnya hanya wadah silaturahmi, berubah menjadi komunitas tetap dari 2017 hingga saat ini
Sebagai komunitas sosial, SJP aktif menjalankan kegiatan-kegiatan yang bersifat kemasyarakatan. Selain program berbagi makanan baik harian maupun pekanan, ada pula khitanan premium, hingga jasa pengantaran ambulans.
Yang menarik dari komunitas ini, dalam menjalankan kegiatan sosialnya, khususnya bagi-bagi makanan, mereka berprinsip bahwa yang diberikan haruslah maksimal. Misalnya nasi boks yang dibagikan, memiliki komposisi menu yang diupayakan secara maksimal. Di dalam terdapat buah, sayuran, hingga daging.
”Membagikan makanan dengan menu maksimal itu agar orang yang menerima bukan hanya tercukupi, melainkan supaya mereka merasa bahagia ketika mendapatkannya,” ujar Ibnu.
Sejalan dengan maksimalnya program berbagi makanan, hal serupa juga berlaku pada program khitanan. Dalam program ini diupayakan dilakukan secara premium, sehingga anak-anak yang mengikuti khitanan mendapatkan yang terbaik.
Tentang dana yang digunakan pelaksanaan kegiatan, Bang Doel mengatakan, SJP mendapatkannya dari para donatur. Ia menegaskan pula bahwa pihaknya tidak pernah menyebar proposal untuk mendapatkan bantuan. ”Hal itu sebagai bentuk kehati-hatian,” imbuhnya.
SJP juga memiliki mobil ambulans yang bisa dimanfaatkan sebagai bentuk bantuan kepada masyarakat. Kendaraan ini beroperasi di wilayah Sulselbar. Meski begitu, tetap bisa melayani mereka yang butuh bantuan dan berada di luar Sulselbar.
SJP merasa bersyuku karena mendapatkan respon yang baik dari masyarakat sejak berdirinya. Di awal-awal, komunitas ini pernah mendapatkan donasi hingga mencapai Rp40 juta per pekan.
Dalam program bagi-bagi makanan, menurut Bang Doel, dalam rangka sedekah Jumat sebagai kegiatan rutin, mereka pernah membagukan 2.750 kotak. SJP bekerja sama dengan komunitas lainnya, salah satunya Honda Brio Club (HBC) yang mengerahkan 45 unit mobil untuk membagikan nasi kotak tersebut.
Tapi bukan berarti tidak ada kendala yang dihadapi. Komunitas ini menghadapi tantangan ketika pandemi Covid-19 melanda. Dampak yang dirasakan adalah kesulitan dalam hal regenerasi, dikarenakan aktivitas harus dibatasi pada saat itu.
Namun, tantangan tersebut telah berhasil dilalui. Pada 5 Februari 2024 Ibnu Purnama terpilih menjadi ketua umum yang baru.
Dalam rangka inovasi dan evaluasi bagi kepengurusan yang baru, mereka kini juga memiliki program learning and working space. SJP menyediakan ruang untuk membaca, sehingga masyarakat khususnya mahasiswa bisa datangt ke tempat mereka ketika ingin mengerjakan sesuatu yang membutuhkan referensi.
Selain program rutin, SJP juga memiliki program khusus, yakni bedah rumah. Melalui program ini dilaksanakan bedah rumah masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan kemampuan komunitas tersebut. Program ini dialokasikan ke orang-orang yang membutuhkan, dengan catatan belum viral di sosial media dan belum teridentifikasi oleh influencer mana pun.
”Program ini menggunakan analisis serta riset yang mendalam agar bantuan benar-benar dialokasikan ke pihak yang dapat dipertanggungjawabkan,” terang Ibnu.
Salah satu masyarakat yang pernah merasakan dampak positif dari program ini adalah seorang kakek bernama Subuh yang berdomisili di Pampang, Makassar. Ia yang tinggal di rumah pohon, membuat SJP memberikan bantuan dengan cara membedah tempat tinggalnya.
Selaku Ketua Umum, Ibnu menyampaikan bahwa bila masyarakat untuk bergabung di SJP, bisa mendaftar langsung ke basecamp yang terletak di Cambajawayya, Kota Makasar ataupun melalui Instagram mereka yakni @sedekahjumatpekanan. (yus/c)

source