BARRU, BKM–Politisi Partai Golkar Andi Ina Kartika Sari telah dilantik sebagai Bupati Kabupaten Barru oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana negara, Kamis (20/2).
Sebagai senuor Golkar, Andi Ina sudah terjun dari dunia politik puluhan tahun serta telah menelan pahit manisnya sebuah perjuangan sebagai politisi perempuan yang turun dari ibunya sebagai politikus perempuan senior Partai Golkar Sulawesi Selatan, Andi Tja Tjambolang.
Ibunya pernah menjabat anggota DPRD Sulawesi Selatan tiga periode pada masa orde baru.
Andi Ina Kartika Sari kelahiran 7 Mei 1975 terpilih sebagai Bupati Barru periode 2024-2029 di Pilkada kemarin dan tercatat sebagai perempuan pertama Bupati Barru.
Andi Ina juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan yang juga merupakan perempuan pertama sebagai pimpinan DPRD sejak 21 Oktober 2019-2024 lalu sehingga kemampuannya dalam budgeting, atau perencanaan anggaran dan pengawasan tak perlu diragukan lagi karena selalu berhati-hati dalam pengambilan keputusan.
Andi Ina bercerita secara khusus bahwa dirinya mencalonkan sebagai bupati Barru ingin betul-betul mengabdi kepada masyarakat untuk membangun kabupaten Barru sejahtera lebih cepat dan alhamdulillah Allah SWT meridhohi perjuangannya sampai ditetapkan oleh KPU Kabupaten Barru sebagai Bupati terpilih.
“Ini sebuah kebetulan atau sudah jalannya. Saya sebagai bupati perempuan pertama terpilih di Kabupaten Barru dan akan dilantik tanggal 20 Februari oleh bapak Presiden Prabowo yang bertepatan dengan hari jadi kabupaten Barru ke 65 tahun,” katanya
Oleh karena itu dirinya meminta doa kepada semua masyarakat kabupaten Barru untuk semua dimudahkan dalam proses pelantikan nantinya karena setelah pelantikan dirinya mengaku akan langsung tancap gas untuk bekerja agar program kerja bisa cepat terealisasi.
“Jadi saya berharap organisasi perangkat daerah (OPD) kabupaten Barru bisa bekerjasama dengan baik sesuai dengan ritme kerja yang saya akan terapkan yang penuh dengan ke hati-hatian setiap pengambilan keputusan dan selalu berpihak kepada rakyat,” ucapnya. “Program 100 hari kerja harus sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka periode selama lima tahunan yang berisi penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah,”jelasnya.
Pengamat politik dari Unhas, Dr Hasrullah menila bahwa sosok Andi Ina merupakan politisi perempuan yang tumbuh dari bawah yang bukan merupakan politisi karbitan sehingga patut di apresiasi jika memenangkan pertarungan di Pilkada Barru karena juga memiliki darah politik dari ibunya. “Jadi kita harus apresiasi seorang srikdandi yang terpilih di Kabupaten Barru. Dia berikan contoh terbaik meskipun sebagai mantan ketua DPRD Sulsel tapi memilih jadi Bupati meskipun bisa masuk di ranah pemilihan gubernur kemarin karena mempunyai kapasitas yang memumpuni namun memilih di Kabupaten,” ujarnya.
Andi Ina merupakan seorang politisi perempuan yang profesional sehingga harus selalu diberikan dukungan dan support untuk membangun daerah yang di pimpin apalagi menurutnya dia tak meragukan kemampuan yang di miliki Politisi Golkar tersebut.
“Politisi perempuan yang patut di jempol karena memiliki kerendahan hati ingin turun ke bawah untuk membangun kampungnya. Ini salah satu kandidat perempuan terbaik di Sulsel dan akan Ini menjadi contoh untuk perempuan lainnya dalam menapaki karir politiknya,” pungkasnya. (rif)