SEBAGAI seorang mahasiswi, pendapat saya tentang pilkada 2024 bisa mencakup beberapa aspek, seperti pentingnya partisipasi pemuda dalam politik, harapan terhadap kandidat, dan dampak pilkada terhadap masyarakat.
Sebagai generasi muda, sangat penting untuk aktif dalam proses politik, termasuk pilkada. Partisipasi pemuda dapat membawa perspektif segar dan inovatif ke dalam pemerintahan lokal.
Pilkada 2024 adalah kesempatan bagi mahasiswa dan Gen Z untuk meningkatkan literasi politik mereka. Dengan memahami proses pemilihan, kandidat, dan isu-isu yang relevan, mahasiswa dapat membuat keputusan yang lebih objektif lagi.
Apalagi, tinggal beberapa bulan lagi pelaksanaan pilkada serentak akan dilaksanakan, tepatnya 27 November mendatang.
Namun yang menjadi problem adalah masih banyak ancaman hoaks di kalangan calon pemilih.
Informasi bohon makin hari kian mengkhawatirkan. Sejumlah lembaga survei menyatakan bahwa penyebaran hoaks meningkat setiap saat memasuki tahun politik. Hal ini menjadi sebuah catatan penting bagi lembaga seperti Bawaslu, agar mereka bisa menemukan solusi untuk menangkal ancaman hoaks yang biasanya marak beredar jelang kontestasi.
Tentu, kehadiran berita hoaks akan membuat masyarakat menjadi curiga dan bahkan membenci kelompok tertentu, menyusahkan atau bahkan menyakiti secara fisik orang yang tidak bersalah, memberikan informasi yang salah kepada pembuat kebijaksanaan dan akan memancing kemarahan publik.
Untuk itu, saya pikir sosialisasi untuk menangkal hoaks adalah cara paling efektif saat ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar mereka tidak mudah terprovokasi hoaks yang beredar.
Dan terakhir, saya berharap agar kiranya pada tanggal 37 November nanti, setelah penghitungan suara dan calon yang dinyatakan terpilih, semoga mereka bisa menyerap aspirasi rakyat dan tidak omong doang. Yang harus diperhatikan adalah masalah pendidikan dan kemiskinan. Ini adalah problem yang selama ini belum terpecahkan.
Saya harap bahwa hasil pilkada 2024 akan membawa perubahan positif yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya yang berada di pelosok. (jar)